PBSI Usulkan Pemain Pelatnas Segera Divaksin

Dalam waktu dekat, PBSI akan mengirimkan atlet ke turnamen Swiss Terbuka.

ANTARA/Aprillio Akbar
Wakil Sekjen PP PBSI, Edi Sukarno (kiri).
Rep: Fitriyanto Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen PP PBSI, Edi Sukarno, mengusulkan agar seluruh pemain yang ada di Pelatnas Cipayung segera mendapat vaksin Covid-19. Hal ini diungkapkan saat mengikuti rapat koordinasi secara virtual bersama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Rabu (17/2) siang.

Rapat yang diadakan melalui aplikasi Zoom Meeting ini membahas mengenai pemberian vaksin bagi atlet berprestasi, termasuk pada cabang olahraga bulu tangkis. Berlangsung selama 90 menit, rapat dihadiri oleh Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto, perwakilan dari KONI, Kementerian Kesehatan, juga beberapa cabang olahraga lainnya.

"Tadi saya mewakili PBSI, Zoom Meeting dengan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Deputi 4, kemudian beberapa yang mewakili Kementerian Kesehatan, KONI, dan beberapa cabang olahraga yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin," ujar Edi dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2).

PBSI, kata Edi, mengusulkan kepada Sekretaris Kemenpora agar kalau bisa tidak hanya atlet-atlet yang akan diberangkatkan mengikuti berbagai kegiatan, tetapi juga semua atlet yang ada di pelatnas nantinya diberikan vaksin. Sebab, semua atlet yang ada di pelatnas adalah atlet yang berprestasi.

"Saya juga mengusulkan tidak hanya atlet yang divaksin, tapi juga ofisial, pelatih, tim pendukung, dan bahkan saya minta seluruh pengurus pusat dan karyawan juga divaksin. Tapi sepertinya itu agak sulit ya, yang diprioritaskan hanya atlet dan pelatih yang mendampingi atlet," kata Edi.

Dalam waktu dekat, PBSI akan mengirimkan skuad Indonesia ke turnamen Swiss Terbuka yang akan diselenggarakan 2-7 Maret mendatang. Rencananya, tim Indonesia akan berangkat pada 25 Februari, sehingga PBSI berharap para atlet dan ofisial yang berangkat untuk segera divaksin.

"Paling dekat yang harus mendapatkan vaksin adalah atlet, pelatih, dan tim pendukung yang akan berangkat ke Swiss. Mereka akan diberangkatkan 25 Februari," jelas Edi. "Saya tadi minta kalau bisa sebelum 25 Februari ini, mereka yang ke Swiss itu sudah diberikan vaksin."


Sementara untuk pertandingan selanjutnya, yaitu All England yang akan digelar 17-21 Maret, di Birmingham, Inggris, Edi pun berharap tim yang akan mengikuti ajang kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia ini pun segera divaksin sebelum keberangkatan.

Kemudian, lanjut Edi, rombongan berikutnya diberangkatkan ke Birmingham, Inggris, untuk mengikuti All England dari 17-21 Maret. PBSI juga meminta supaya para atlet sebelum mengikuti All England harus divaksinasi.

"Jawaban dari mereka akan diupayakan. Saya minta kalau bisa vaksinnya di Pelatnas saja, jadi tidak harus keluar dari Pelatnas. Tapi itu semua tergantung dari para pengambil kebijakan. Apakah nanti di sini, atau di luar. Sebab tadi dari penjelasan Sekretaris Kemenpora, itu akan dihadiri oleh Bapak Presiden. Tapi entah kapannya, kami tidak tahu," jelas Edi.

Menurut Edi, vaksinasi ini sangat penting untuk diberikan kepada para atlet karena bisa menambah rasa percaya diri. Terlebih, jika vaksin sudah diberikan, setidaknya akan mengurangi rasa khawatir saat menjalani pertandingan.

"Kalau vaksin ini diberikan kepada atlet, itu akan menambah semangat, kepercayaan diri atlet pasti akan tumbuh, dan tidak ada rasa khawatir segala macam. Itu kan mungkin bisa berpengaruh pada penampilan mereka dalam bertanding," Edi menjelaskan. "Kalau mereka sudah percaya diri, sudah divaksin, tapi tetap juga harus mengikuti prokes. Walaupun sudah divaksin, tetap mengikuti jaga jarak, dari kerumunan dan pakai masker. Itu yang penting."

 
Berita Terpopuler