Digital Channel, Suatu Keharusan yang Sulit Dihindari

Digitalisasi akan mendorong efisiensi karena banyak proses yang dapat dipotong.

Foto Dok BTN
Petugas melayani nasabah yang ingin mengajukan kredit perumahan rakyat (KPR) di kantor pusat BTN di Jalan Gajah Mada Nomor 1, Jakarta Pusat.
Rep: Novita Intan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan digital channel yang terintegrasi merupakan salah satu keunggulan layanan perbankan saat ini. Perkembangan teknologi informasi telah memengaruhi kebijakan dan strategi industri perbankan yang selanjutnya mendorong inovasi dan persaingan layanan perbankan.

Baca Juga

Sebagai bank satu-satunya yang ditunjuk pemerintah melayani penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk secara konsisten memanfaatkan jaringan digital. Pada masa pandemi, perseron berupaya tetap melayani masyarakat melalui pameran properti secara virtual.

Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan masa pandemi membuat kebiasaan baru bagi masyarakat untuk membeli rumah harga ratusan juta secara online. Dirinya dan orang-orang pada generasi dulu membeli rumah dengan cara survei lokasi, bahkan semua hal yang berkaitan tersebut dicek secara langsung. 

“Sebagai langkah awal transaksi beli rumah dari tadinya harus lihat fisik ternyata sekarang sudah sebagian bisa dilakukan secara online dan bisa cutting diproses, sehingga pilihan digital channel menjadi suatu keharusan yang sulit dihindari,” ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (14/2).

Menurutnya sejak Agustus 2020, BTN resmi membuka Ajang Indonesia Property Expo 2020. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pameran properti ini dikemas secara berbeda yakni dalam platform digital berkonsep virtual 4D yang menyediakan berbagai pilihan hunian untuk ditempati maupun investasi.

“Peminat acara virtual expo 2020 memiliki antusias yang sangat besar. Ada yang menarik dan pertama kalinya baru kami lakukan, biasanya kami menggelar property expo di gedung besar dan tahun ini kami ubah pameran secara virtual sebanyak dua kali,” ucapnya.

Nixon menjelaskan pameran ini diikuti lebih dari 200 pengembang, sehingga masyarakat bisa mengakses situs ipex.btnproperti.co.id. Bagi calon pembeli hunian bisa masuk ke situs tersebut lalu memilih wilayah serta rumah yang diajukan. Kemudian calon pembeli hunian dapat langsung membayar booking fee serta mengajukan KPR secara online melalui btnproperti.co.id. Virtual expo pertama kali ini mampu mengantongi lebih dari dua juta orang yang berselancar ke situs tersebut. 

 

Melihat kepercayaan masyarakat terhadap pembelian rumah secara online, perseroan pun kembali menggelar pameran rumah serupa pada tahun ini. Pada 14 Desember 2020 sampai 14 Januari 2021, BTN menggelar virtual expo 2021 sebagai salah satu rangkaian hari ulang tahun ke 44 KPR BTN.

 

 

Virtual expo 2021, BTN menggandeng 75 pengembang di Jabodetabek. Adanya dukungan pengembang tersebut, lebih dari 150 proyek perumahan bisa ditinjau dan dibeli masyarakat secara virtual melalui portal hutkprexpo.btnproperti.co.id.

Sementara Vice President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division BTN Suryanti Agustinar menambahkan di tengah pandemi sektor perumahan mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Meski dilakukan secara virtual namun kunjungan virtual expo mencapai satu juta pengunjung.

“Sebagai bank pemerintah kami harus pandai membuat langkah-langkah agar ekonomi perbankan tetap tumbuh. Kami bekerja sama dengan para developer dengan berbagai promo menarik dan luar biasa agar masyarakat semakin mudah memiliki rumah hunian,” ucapnya.

Pengunjung sedang mengakses Virtual Property Expo.

Melalui virtual expo 2021, BTN memfasilitasi bunga KPR sebesar 4,44 persen selama setahun, serta bebas biaya-biaya seperti biaya administrasi, appraisal, provisi, dan tambahan top up tabungan senilai Rp 144 ribu sampai Rp 440 ribu tergantung besaran plafon yang diterima.

Dari pameran virtual, lanjut Nixon, sejumlah pembelian rumah yang diajukan sekaligus dengan KPR. “Pada 2020 yang menjadi akad KPR secara virtual diproses sebesar Rp 1,3 triliun sampai Rp 1,4 triliun. Awal yang baik bagi industri perumahaan,” ucap Nixon.

Meskipun nilai KPR online masih kecil, Nixon percaya jumlah ini akan terus meningkat pada masa depan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan efisiensi pada perseroan karena ada banyak proses yang bisa dipotong.

Sepanjang 2020, akad KPR subsidi menjadi salah satu pendorong dari penyaluran KPR di tengah pandemi Covid-19. Nixon mengaku masa awal kondisi perseroan cukup sulit dan sempat menyentuh titik terendah pada April sampai Mei 2020 bahkan pertumbuhan negatif. 

“Pertumbuhan KPR baru terlihat pada semester dua 2020 terutama pada Agustus sampai Desember (Rp 6 triliun) dan mendekati angka normal, disburse kita 65 persen dari kapasitas normal. Pada saat pandemi, bisa disebut 65 persen adalah sesuatu yang baik,” kata Nixon.

Berdasarkan data BTN, kredit perusahaan sepanjang tahun lalu tumbuh 1,7 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh kredit konsumer tumbuh 3,2 persen sedangkan kredit komersial minus 9,6 persen. Adapun kredit konsumer paling besar disumbang oleh kredit KPR subsidi tumbuh 7,8 persen, kredit komersial terutama kredit konstruksi minus 0,8 persen, dan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 4,24 persen dengan tingkat coverage sebesar 117,30 persen.

 

Cari Rumah Impian

Pandemi tak menjadi halangan bagi yang sedang berburu hunian. Bagi Hesty (28 tahun) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Puskesmas di Jakarta Barat sejak Oktober lalu mencari rumah impian bersama sang suami. Namun rencana itu terpaksa tertunda akibat pandemi. Kondisi tersebut membuat dia tidak leluasa keluar rumah, termasuk pergi ke bank. 

“Dibandingkan pergi bank, saya memilih menghubungi tim pengembang atau mengakses informasi KPR bank secara daring guna menghindari keramaian,” ucapnya.

Menurutnya dengan mengakses pameran KPR secara virtual maka beragam pilihan properti menarik ditampilkan secara virtual dengan konsep 3D dan 4D. “Memudahkan jadi pengunjung bahkan bisa memilih wilayah serta rumah yang diajukan melalui layar gawai maupun laptop,” ucapnya.

Dukungan Pemerintah

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat Basuki Hadimuljono berharap pameran properti virtual dapat menggerakkan industri perumahan di Indonesia. Sebab, industri perumahan melibatkan lebih dari 140 sektor mulai dari paku, semen, papan, genteng, keramik, dan lainnya.

“Diperlukan upaya menggerakkan sektor perumahan dengan sekuat tenaga karena nantinya memengaruhi produktivitas masyarakat kita," katanya dalam pembukaan acara Pameran Indonesia Property Virtual Expo 2020 BTN.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Kementerian BUMN Susantyo. Menurutnya properti memiliki multiplier effect pada sektor lain. 

 

“Adanya pembangunan properti, perekonomian suatu daerah bisa terdorong karena perbaikan infrastruktur maupun peningkatan akses produksi dan distribusi,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler