Disdik Jabar Ajukan 28 Ribu Vaksin untuk Guru

Disdik sedang mendata sekolah yang akan gelar tatap muka.

EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin COVID-19. Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mengajukan 28 ribu vaksin untuk guru dan tenaga pendidikan.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mengajukan 28 ribu vaksin untuk guru dan tenaga pendidikan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi, jumlah itu akan dibagi secara bertahap dengan prioritas kepada sekolah yang akan menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Dedi mengatakan, sedang mendata sekolah yang akan menggelar sekolah tatap muka. Saat ini, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sudah ada sekitar 2.870 sekolah di berbagai wilayah yang mengajukan sekolah tatap muka.

Namun, kata Dedi, dari kajian yang sudah dilakukan, jumlah yang ideal untuk melakukan tatap muka hanya 626 sekolah. Ribuan lainnya bukan karena tidak siap dengan infrastruktur penunjang, namun karena pertimbangan lokasinya berada di wilayah yang tingkat kerawanannya tinggi.

Meski demikian, kata dia, keputusan untuk menggelar sekolah tatap muka tetap berada dalam kewenangan pemerintah kabupaten kota. Dedi mengatakan, pihaknya hanya berupaya menyediakan sarana, meskipun keputusan nantinya sekolah tatap muka atau tetap daring.

"Guru yang akan divaksin itu banyak, bisa mencapai 28 ribu. Nanti kami buat tahapan sekolah mana dulu yang mau melakukan tatap muka. Yang kedua, usia guru," ujar Dedi, Senin (15/2).

Baca Juga

Baca juga : Penolak Vaksin Covid-19 Perlu Didekati Secara Persuasif

Vaksinasi, kata dia, sangat diperlukan bagi tenaga pendidikan setelah program untuk tenaga kesehatan rampung. Hal ini agar proses pembelajaran bisa berjalan lancar dan tidak terjadi kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
 
Pengajuan vaksin ke Dinas Kesehatan pun disesuaikan dengan jumlah guru dan staf pengajar yang ada di Jabar. "Yang jelas, pekan depan kami sudah akan menyiapkan vaksin buat guru," katanya.


 
Berita Terpopuler