PLN NTT Pasok Listrik Tingkatkan Produksi Petani Buah

Layanan electrifying agriculture ini berupa penggunaan listrik untuk penyinaran

infokorupsi.com
Jaringan listrik PLN (ilustrasi).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menyediakan layanan listrik melalui program listrik untuk pertanian (electrifying agriculture) guna meningkatkan produksi petani buah di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor.

"Layanan electrifying agriculture ini berupa penggunaan listrik untuk penyinaran yang bertujuan menginduksi pembungaan buah tanaman di luar musimnya," kata Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan Kefamenanu I Ketut Artha Yasa dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin (15/2).

Layanan listrik ini telah disosialisasikan sekaligus disediakan untuk petani buah naga di Desa Nunmafo, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara. Artha Yasa menjelaskan dengan layanan ini para petani buah naga di Desa Nunmafo akan lebih produktif karena bisa memanen buah sepanjang tahun dari sebelumnya hanya dipanen selama dua hingga tiga kali dalam setahun.

"Jadi buah naga bisa dipanen sepanjang tahun dengan keuntungan yang berlipat dengan adanya penambahan layout pemasangan lampu pada kebun buah naga," katanya.

Dengan demikian hasil produksi buah naga di Desa Nunmafo bisa berpotensi untuk diekspor ke negara tetangga yaitu Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Timor Tengah Utara.

Arta Yasa menambahkan program electrifying agriculture merupakan bagian dari semangat transformasi PLN khususnya pilar fokus pelayanan konsumen dan infovasi dalam meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal. Layanan ini tidak hanya disediakan untuk sektor pertanian namun juga sektor perikanan, perkebunan dan peternakan.

Baca Juga

Sementara itu Kepala Desa Nunmafo Antonius Manbait electrifying agriculture mengatakan pemerintah desa dan masyarakat setempat menyambut gembira program electrifying agriculture sebagai solusi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas buah naga yang diusahakan petani setempat.

"Para petani juga menyambut dengan senang program ini karena mereka berharap produktivitas buah naga mereka meningkat, bisa dipanen sepanjang tahun," katanya.

Antonius menambahkan di tengah situasi pandemi Covid-19 ini usaha pertanian memang diharapkan semakin produktif sehingga menambah pendapatan petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 
Berita Terpopuler