Ekspor Jatim Turun 13,79 Persen

Ekspor migas Jatim turun 41 persen, sementara nonmigas turun 9,18 persen.

ANTARA/Didik Suhartono
Warga bersepeda di Pelabuhan Kalimas, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/5). Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, nilai ekspor Jatim pada Januari 2021 mengalami penurunan sebesar 13,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 1,78 miliar dolar AS menjadi 1,54 miliar dolar AS.
Rep: Dadang Kurnia Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, nilai ekspor Jatim pada Januari 2021 mengalami penurunan sebesar 13,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 1,78 miliar dolar AS menjadi 1,54 miliar dolar AS. Begitu pun jika dibandingkan Januari 2020, ekspor Jatim mengalami penurunan sebesar 14,60 persen.

Bila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor komoditas nonmigas Jatim mengalami penurunan sebesar 9,18 persen, yaitu dari 1,52 miliar dolar AS menjadi 1,38 miliar dolar AS. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 90,14 persen dari total ekspor Jatim pada Januari 2021.

Jika dibandingkan dengan Januari 2020, nilai ekspor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 21,40 persen," ujar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan saat menggelar konferensi pers secara virtual, Senin (15/2).

Dadang melanjutkan, penurunan juga terjadi pada ekspor komoditas migas Jatim. Komoditas ini bahkan mengalami penurunan drastis, yakni mencapai 41,14 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 257,06 juta dolar AS menjadi 151,31 juta dolar AS.

"Komoditas migas menyumbang 9,86 persen terhadap total ekspor Jawa Timur pada Januari 2021," ujar Dadang.

Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (HS) 2 digit, golongan Lemak dan Minyak Hewan atau Nabati (HS 15) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 158,53 juta dolar AS. Meskipun masih lebih rendah sebesar 7,19 persen jika dibandingkan dengan transaksi bulan sebelumnya yang mencapai 170,80 juta dolar AS.

"Kelompok ini berkontribusi sebesar 11,45 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Malaysia dengan nilai 32,56 juta dolar AS," kata Dadang.

Jika dilihat menurut negara tujuan, negara tujuan utama ekspor Jawa Timur pada Januari 2021 adalah Jepang. Disusul ke Amerika Serikat dan China. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Jepang mencapai 245,70 juta dolar AS. Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat dan China berturut-turut mencapai 223,27 juta dolar AS dan 122,26 juta dolar AS.

 

Berdasarkan catatan tersebut, lanjut Dadang, neraca perdagangan Jawa Timur selama Januari 2021 mengalami defisit sebesar 216,82 juta dolar AS. Hal ini disebabkan karena adanya selisih perdagangan yang negatif baik pada sektor migas maupun non migas. Sehingga secara agregat menjadi defisit. Sektor nonmigas mengalami defisit sebesar 11,18 juta dolar AS, dan migas mengalami defisit 205,65 juta dolar AS.

Dadang menambahkan, penurunan juga terjadi pada catatan impor Jawa Timur di Januari 2021. Penurunannya sebesar 13,72 persen bila dibandingkan bulan Desember 2020, yaitu dari 2,03 miliar dolar AS menjadi 1,75 miliar dolar AS. Penurunan disebabkan kinerja impor sektor nonmigas yang turun, meskipun impor sektor migas mengalami kenaikan.

Impor migas Jatim pada Januari 2021 mengalami peningkatan sebesar 15,13 persen, yakni dari 310,06 juta dolar AS menjadi 356,96 juta dolar AS. Impor migas tersebut menyumbang 20,37 persen dari total impor Jatim pada Januari 2021. Bila dibandingkan Januari 2020, nilai impor migas mengalami penurunan sebesar 26,15 persen.

Adapun impor nonmigas turun sebesar 18,91 persen bila dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 1,72 miliar dolar AS menjadi 1,40 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 79,63 persen terhadap total impor Januari 2020 ke Jawa Timur. Jika dibandingkan Januari 2020, nilai impor nonmigas juga masih mengalami penurunan sebesar 9,51 persen.

Pada Januari 2021, golongan Mesin-Mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) merupakan kelompok komoditas utama impor nonmigas Jawa Timur, dengan nilai transaksi sebesar 154,65 juta dolar AS. Turun sebesar 13,78 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 179,37 juta dolar AS. Kelompok barang ini mempunyai peranan 11,08 persen dari total impor nonmigas Jatim, yang utamanya diimpor dari China sebesar 72,64 juta dolar AS.

Jika dilihat menurut negara asal barang impor, China tercatat sebagai negara asal barang yang masuk Jawa Timur terbanyak selama Januari 2021. Peranannya sebesar 36,15 persen. Disusul berikutnya dari Amerika Serikat dan Korea Selatan yang memberikan kontribusi pada pasar impor sebesar 8,61 persen dan 4,44 persen.

 

"Nilai impor dari China Januari 2021 sebesar 504,42 juta dolar AS. Diikuti impor dari Amerika Serikat sebesar 120,12 juta dolar AS, serta dari Korea Selatan sebesar 61,90 juta dolar AS," kata Dadang.

 
Berita Terpopuler