Usai Dikecam, Abu Janda Sowan ke Tokoh NU

Berkaitan dengan masalah hukum Abu Janda, itu  menjadi urusan penegak hukum.

Republika/Thoudy Badai
Permadi Arya alias Abu Janda.
Rep: Muhyiddin Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis dunia maya, Permadi Arya alias Abu Janda beberapa waktu lalu sempat mendapatkan kecaman dari salah satu tokoh NU, KH As'ad Said Ali. Pasalnya, Abu Janda dinilai telah memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi dan bisa merusak keutuhan NU melalui cuitan-cuitannya.

Menyadari semua kesalahannya, Abu Janda pun akhirnya sowan ke Kiai As’ad Ali pada Kamis (11/2) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Abu Janda didampingi oleh Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rof`ii Mukhlis alias Gus Rofi`i.

Gus Rofi’i mengaku, sebenarnya tidak terlalu kenal dengan Abu Janda. Dia mengenal Abu Janda melalui perantara seorang habib. Setelah mendapat teguran dari tokoh NU, Abu Janda pun dinasihati oleh BKN, yang dipimpin oleh Gus Rofi’i.

“Dan pesan-pesan BKN kepada Abu Janda untuk jangan bermedsos dulu, jangan menghina orang, mencaci orang, ejek-ejek orang sambil joget-joget, ternyata dia patuhi,” ujar Gus Rofi’i dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (14/2).

Dia pun bersyukur atas perubahan Abu Janda tersebut. Setelah itu, Abu Janda kemudian meminta tolong kepada BKN agar diberi kesempatan untuk bisa berbuat baik lagi dan sowan kepada para kiai, terutama kepada kiai NU.

“Abu Janda, minta tolong kepada BKN agar diberi kesempatan untuk bisa berbuat baik dan sowan ke para kiai dan tokoh masyararakat yang belum paham masalah yang sebenarnya. Dia ingin datangi untuk minta maaf, tabayyun,” ucap Gus Rofi’i.  

“Nah, kemarin Kamis, Alhamdulillaah, atas takdir  Allah, saya bisa dampingi Abu Janda (bertemu Kiai As’ad Ali),” imbuhnya.

 

 

Sebelumnya, Abu Janda juga mendapat kecaman dari sejumlah pengurus MUI Pusat. Bahkan, Wakil Ketuam Umum MUI, Anwar Abbas menilai, Permadi Arya alias Abu Janda telah merendahkan umat Islam dengan sejumlah cuitannya.

Namun, Gus Rofi’i menilai, pernyataan Anwar tersebut hanya atas nama pribadi saja, bukan atas nama MUI Pusat sebagai lembaga. Menurut dia, terlalu remeh jika lembaga sebesar MUI hanya mengurusi masalah Abu Janda.

“Ngapain ke MUI Pusat? Masa sekelas MUI Pusat mengurusi Abu Janda? Sayanglah, eman-eman, kalau MUI Pusat mengurusi Abu Janda. Biar BKN saja yang mengurusi,” kata Gus Rofi’i.

Dia pun mengajak kepada semua anak bangsa untuk saling memaafkan. Menurut dia, ketika ada seseorang yang sudah minta maaf dan bertaubat kepada Allah, maka umat harus memaafkan. “Samalah ketika saya menjenguk Almarhum Ustadz Maaher Ath-Thuwailibi yang menghina guru kita, Habib Luthfi bin Yahya, saya wawancara juga. Maka saya sebagai santri NU, bahkan bukan hanya menyambangi Ustadz Maaher, tapi juga untuk  menjaminkan diri, meminta penangguhan penahanan Ustadz Maaher,” ujarnya.

 

“Islam harus seperti itu memang . Nah, Abu Janda juga kan orang Islam. Sama-lah, ketika minta maaf atas kesalahannya, bertaubat, ya sebaiknya kita maafkan. Namun, berkaitan dengan masalah hukum Abu Janda, itu bukan wilayah saya, biarlah menjadi urusan penegak hukum,” tandasnya.

 
Berita Terpopuler