Kapan Orang Tua Harus Berhenti Telanjang di Depan Anak?

Kapan orang tua harus berhenti telanjang di depan anak?

AP / Elaine Thompson
Kapan Orang Tua Harus Berhenti Telanjang di Depan Anak?
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak sedikit orang tua yang memanjakan anaknya dengan selalu tidur satu kamar atau bahkan mandi bersama. Kebiasaan ini membuat anak mudah melihat orang tua dalam keadaan tanpa busana atau telanjang.

Baca Juga

Dilansir dari About Islam, kebiasaan ini ditanyakan seorang ibu Muslimah kepada pakar tentang panduan Islam terkait hal ini. Khususnya mengenai waktu yang tepat untuk memisahkan kamar anak dan berhenti terlihat tanpa busana di depan anak.

Ibu tadi juga mengaku suaminya merasa dijauhi sejak mereka memiliki anak. Namun, ia masih belum bisa melepas kebiasaan dengan anaknya, tapi ingin agar suami tetap merasa tidak ditinggalkan.

Seorang psikolog di Pusat Perawatan Kesehatan Komunitas Geneva B. Scruggs di New York Aisha Mohammad menjelaskan, waktu terbaik menghentikan kebiasaan itu adalah saat anak mulai mengembangkan kesadaran diri. Kondisi tersebut ditandai dengan perilaku anak yang ingin berpakaian sendiri hingga ketika si anak penasaran jika melihat organ seksual orang tuanya.

Dalam Alquran surat An-Nur ayat 59 disebutkan: "Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

 

Dalam tafsir Al-Mukhtashar dari Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid, ayat ini berarti jika anak-anak telah mencapai usia baligh, maka ajarilah mereka adab meminta izin. Agar mereka meminta izin sebelum memasuki ruangan orang tua setiap saat, sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang yang telah baligh sebelumnya.

Dalam ayat ini kita dapat melihat “ketika anak-anak di antara kamu sudah dewasa” yang berarti anak-anak yang telah mencapai usia kesadaran ini, mungkin pra-remaja, pubertas. Dan menurut beberapa ulama pada usia empat tahun seorang anak mulai mengembangkan kesadaran ini.

Terkait suami yang menginginkan waktu lebih intim, waktu berduaan dengan istrinya, maka hal itu disebutnya wajar. Karena sebelum anak lahir, kedekatan pasangan sangat erat.

"Perasaan saya bahwa suami Anda merindukan kedekatan yang dia dan Anda bagi bersama. Dan karenanya, ia meminta agar bayi Anda tidur di tempat tidurnya sendiri dan Anda juga tidak mandi dengan bayi. Ia merindukan tidur dengan Anda sendirian serta memiliki waktu yang lebih intim hanya dengan Anda dan dia," kata Aisha.

Karena alasan itu, ia menuturkan sangat penting berupaya mempertahankan keintiman, kedekatan, dan waktu berdua saat sudah memiliki anak. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk anak dan melupakan waktu dengan pasangan dapat menimbulkan jarak dan luka dalam pernikahan.

 

"Cobalah menemukan keseimbangan sehingga suami Anda juga mendapatkan waktu berduaan. Anak Anda tidak terlalu kecil untuk tidur sendiri dan dia juga tidak membutuhkan Anda setiap menit," ujarnya.

Aisha juga menjelaskan, anak nantinya akan sulit lepas dengan ibunya pada periode waktu tertentu. Kecemasan akan perpisahan dimulai antara usia delapan bulan hingga 1,5 tahun dan bahkan hingga usia 18 bulan hingga 2,5 tahun.

"Itu semua tergantung anak. Jika Anda meninggalkan anak Anda, dia mungkin mulai menangis, menempel pada Anda, menolak kenyamanan orang lain dan terus terang menjadi sangat sedih dan membuat ibu merasa bersalah. Namun, dengan memberi tahu anak Anda, 'Saya akan kembali' itu akan memperkuat rasa amannya," jelasnya. 

 
Berita Terpopuler