Langkah Kapolri Jenderal Sigit Rangkul Ormas-Ormas Islam

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul ormas-ormas Islam

Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj (kedua kiri) didampingi Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini (kanan) bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan) melakukan konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (28/1). Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyambangi kantor PBNU dalam rangka silaturahmi usai dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada Rabu (27/1). Republika/Thoudy Badai
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sehari setelah Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dilantik Presiden Joko Widoodo sebagai kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dia langsung bersilaturahmi kepada organisasi-organisasi masyarakat Islam terkemuka.

Baca Juga

Beberapa organisasi Islam yang dikunjungi orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu adalah PBNU, PP Muhammadiyah, Rabithah Alawiyah, dan Majelis Ulama Indonesia.

Pada Kamis (28/1), dia "sowan" ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Dalam kunjungannya itu, dia diterima langsung Ketua UmumPB NU, KHSaid Aqil Siradj,dan pimpinan lainPB NU.

Keesokan harinya, dia menyambangi Kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dan disambut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

Mu'ti mengatakan, mereka menyampaikan beberapa masukan kepada Sang Jenderal polisi itu dalam pertemuan mereka itu.

Dalam diskusi keduanya,Mu'ti mengatakan bahwa PP Muhammadiyah mengusulkan kepada Sigit agar dapat mengusung semboyan "Polisi Sahabat Umat" untuk nantinya menjadi visi program orang nomor satu di Kepolisian Indonesia itu.

Pada Sabtu (30/1), alumni Akademi Kepolisian pada 1991 ini dan jajaran Markas Besar Kepolisian Indonesia bersilaturahim ke Kantor Pusat Rabithah Alawiyah, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan diterima langsung Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen Umar Smith.

Selanjutnya dia menemui Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH Miftachul Akhyar,di rumah ulama ini di Jakarta Timur, pada Ahad malam (31/1)..

Kepada para tokoh organisasi-organisasi Islam itu, dia menyampaikan Kepolisian Indonesia tidak bisa bekerja sendiri menjaga stabilitas keamanan, ketertiban masyarakat, melainkan membutuhkan sinergi dan kerja sama dengan para ulama dan habib sehingga diharapkan para tokoh Islam dapat membantu Kepolisian Indonesiadalam menjaga stabilitas kamtibmas Indonesia.

Dia juga meminta agar para ulama dan habib turut menyampaikan pesan-pesan pemeliharaan kamtibmas kepada umat Islam melalui dakwah dan ceramah. Ormas Islam juga diminta agar membantu polisi dalam program deradikalisasi terhadap orang-orang yang terpapar paham radikal.

Dia pun minta masukan maupun kritik kepada para petinggi ormas Islam itu tentang bagaimana 'wajah' Kepolisian Indonesia yang ideal di mata umat Islam.

Mereka juga diminta ikut mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat dan mengedukasi pentingnya vaksin Covid-19 mengingat masih tingginya penularan Covid-19 di Indonesia.

Apresiasi.. 

 

Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsyi, menilai Sigit Prabowo sebagai sosok yang sangat jeli dengan langkahnya bersilaturahim ke sejumlah ormas keagamaan, termasuk Rabithah Alawiyah.

"Dia (Listyo Sigit) bisa memetakan secara baik bagaimana situasi sosiologi masyarakat Indonesia. Memilih untuk bersilaturahim ke Rabithah Alawiyah pada awal masa jabatannya adalah langkah yang cukup taktis," kata Alhabsy.

Menurut dia, Rabithah Alawiyah adalah ormas yang anggotanya dzurriyah atau keturunan Rasulullah SAW sehingga banyak yang dihormati masyarakat.

Hal itu, kata dia, menunjukkan pengganti Jenderal Polisi IdhamAziz itu sangat paham tokoh-tokoh Islam yang menjadi kunci. "Pesan yang disampaikan pun tepat, yaitu meminta agar Rabithah Alawiyah membantu supaya pesan kamtibmas dari Kepolisian bisa tersampaikan kepada umat dengan bahasa-bahasa yang mudah dipahami," kata dia. 

Dia berharap langkah pada awal masa jabatan pemimpin Kepolisian Indonesia bisa membawa sinergi yang baik antara ulama, umara dan polisi.

Menurut dia, sinergi yang baik antara ulama dan umara akan dapat memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan kepada masyarakat sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat terpelihara dengan baik, kata ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR itu.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (kiri), Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Muti (kedua kanan), dan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Anwar Abbas (kanan) menyapa wartawan usai silaturahmi di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (29/1/2021). Silaturahmi tersebut dalam rangka menjaga sinergitas dan soliditas yang selama ini sudah terjalin antara Polri dan Muhammadiyah. - (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Bawa kesejukan

Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia,Edi Hasibuan, melihat silaturahmi jenderal polisi yang berkarir lama di reserse ini dengan PB NU akan membawa kesejukan bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Muslim.

"Gaya komunikasi yang dilakukan kepala Kepolisian Indonesia ini sangat menyejukkan masyarakat. Apalagi Kapolri yang datang berkunjung ke Kantor PB NU," kata Hasibuan.

Dia berujar hasil kesepakatan Sigit dan Siradj selanjutnya akan diikuti seluruh jajaran Kepolisian Indonesia dan NU di kewilayahan karena baik polisi maupun NU memiliki organisasi hingga ke tingkat kecamatan.

"Silaturahim ini merupakan upaya strategis dalam membangun kamtibmas yang kondusif. Kita semua berharap silaturahim Kapolri ini dapat membangun sinergitas antara ormas Islam dengan Kepolisian Republik Indonesia sehingga dapat mencegah penyebaran paham-paham radikal yang mengatasnamakan agama," kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional ini.

Dia meneruskan, "Juga melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh para ulama dan habib dalam dakwah, umat Islam diharapkan dapat lebih menjaga ketertiban dan keamanan bersama Kepolisian Indonesia."

 

Melalui slogan barunya, Kepolisian Indonesia Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan) diharapkan korps penegak hukum ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta bekerja secara lebih profesional dan transparan sehingga dapat tercipta suatu keadilan hukum bagi seluruh masyarakat.      

 
Berita Terpopuler