Khamenei: Iran Setop Kembangkan Nuklir Jika AS Cabut Sanksi

Presiden AS Joe Biden telah berjanji akan mencabut sanksi Iran dengan syarat.

EPA-EFE/SUPREME LEADER OFFICE
Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Pemimpin Tertinggi Iran menunjukkan pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berbicara tentang Kesepakatan Nuklir selama pidato langsung di TV, di Teheran, Iran, 08 Januari 2021.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Ahad (7/2) mengatakan, Amerika Serikat (AS) harus mencabut seluruh sanksi jika Washington ingin Teheran menghentikan program pengembangan nuklirnya. Presiden AS Joe Biden telah berjanji mencabut sanksi terhadap Iran dengan syarat.

"Iran telah memenuhi seluruh kewajibannya sebagaimana diatur dalam perjanjian nuklir 2015, sementara AS dan tiga negara Eropa lainnya tidak. Jika mereka ingin Iran kembali memenuhi janjinya, AS harus mencabut seluruh sanksi lebih dulu," kata Khamenei sebagaimana dikutip dari unggahannya di Twitter.

"Setelah kami memastikan seluruh sanksi telah dicabut, maka kami akan kembali mengikuti isi perjanjian," kata dia, menambahkan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang resmi menjabat bulan lalu, mengatakan jika Teheran tunduk terhadap pakta nuklir 2015, Washington akan mencabut seluruh sanksi dan menjadikan iktikad baik itu sebagai dasar negosiasi perjanjian baru. Rencana negosiasi itu kemungkinan bertujuan menghentikan program pengembangan misil Iran dan membatasi aktivitas militernya di kawasan.

Pendahulu Biden, Donald Trump, pada 2018 mengeluarkan AS dari pakta nuklir yang disepakati oleh Iran dan enam negara kuat lainnya. Pemerintah AS, semasa dipimpin Trump, kembali menjatuhkan sanksi untuk Iran.

Iran pun membalas aksi AS dengan melanggar beberapa ketentuan pakta nuklir secara bertahap. Namun, Pemerintah Iran mengatakan pihaknya dapat segera menghentikan aktivitas pengembangan nuklirnya jika Washington mencabut sanksi untuk Teheran.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler