Etnis Tionghoa Kota Bekasi Diimbau Rayakan Imlek di Rumah

Angka penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang masih tinggi.

EPA-EFE/Bagus Indahono
Seorang wanita Indonesia membeli ornamen Tahun Baru Imlek di Jakarta, Indonesia, 05 Februari 2021. Tahun Baru Imlek, juga dikenal sebagai Festival Musim Semi di Tiongkok, jatuh pada 12 Februari 2020, menandai dimulainya Tahun Sapi.
Rep: Uji Sukma Medianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Warga keturunan etnis Tionghoa di Kota Bekasi diimbau untuk merayakan perayaan Tahun Baru Imlek secara virtual. Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Pancaran Tridharma, Ronny Hermawan.

Ronny menuturkan imbauan tersebut bukan tanpa alasan. Tentunya, penyebabnya adalah angka penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang masih tinggi.

“Kita sudah mengimbau juga ke saudara-saudara kita umat Budha, Kristen, Katholik yang Tionghoa kalau perayaan imlek tahun ini dirayakan di rumah masing-masing saja,” kata Ronny, kepada wartawan, Sabtu (6/2).

Dia mengatakan, masyarakat diharapkan dapat memahami jika memang kondisi Covid-19 masih sangat mengkhawatirkan. Terutama tradisi imlek biasanya mengharuskan kerabat yang lebih muda mengunjungi orang tua mereka.

“Tradisi yang memang ada itu kan kalau imlek itu yang muda-muda mendatangi yang tua-tua. Nah ini kan sebuah hal yang sangat riskan, yang muda-muda kalau OTG datang ke yang tua-tua, sementara yang tua itu neneknya, kakeknya atau bapaknya mungkin punya penyakit bawaan,” jelas dia.

Ronny menyebut, dalam kasus Covid-19, para lansia memiliki risiko yang lebih tinggi ketika terpapar dibandingkan orang yang berusia lebih muda. Terlebih, apabila mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

“Yang tua itu neneknya, kakeknya atau bapaknya mungkin punya penyakit bawaan, didatangi sama yang muda-muda, cucu-cucunya yang kuat-kuat padahal OTG, bahaya kan, kasian dong orang tua kita,” tutur dia.

 

Dia pun menganjurkan kepada para warga etnis Tionghoa untuk tidak melakukan open house, cukup secara virtual saja. “(Tahun ini) pun tidak perlu melakukan open house, tidak perlu ramai-ramai, pake WhatsApp aja deh, virtual saja,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler