Inggris dan Jerman Kembangkan Vaksin untuk Varian Baru Covid

Virus corona SARS-CoV2 termasuk jenis virus RNA yang mudah bermutasi.

www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Rep: Dwina Agustin Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON - - Pemerintah Inggris mengumumkan rencana bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi Jerman untuk mengembangkan vaksin yang menargetkan varian baru Covid-19. Langkah ini sebagai upaya terbaru memerangi penyebaran yang sangat cepat.

“Meskipun vaksin yang saat ini sedang digunakan di Inggris tampaknya bekerja dengan baik terhadap varian Covid-19 yang saat ini dominan di Inggris, virus terus bermutasi dan kemungkinan vaksin kami harus beradaptasi untuk terus menawarkan perlindungan terbaik," ujar wakil kepala medis Inggris, Jonathan Van-Tam.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Tuebingen, CureVac yang berbasis di Jerman mengatakan, akan memasok 50 juta dosis vaksin kepada Inggris jika disetujui oleh regulator. Perusahan ini pun berencana akan memproduksi dosis di Inggris.

“Kemampuan untuk membuat vaksin baru ini dengan cepat akan memungkinkan para ilmuwan kami untuk terus maju dari virus seperti yang mereka lakukan setiap tahun dengan vaksin influenza," kata Van-Tam.

Pengumuman itu muncul ketika pejabat kesehatan masyarakat di seluruh dunia meningkatkan kekhawatiran tentang varian virus baru yang lebih menular atau resisten terhadap vaksin yang ada. Sementara virus bermutasi secara konstan, sebagian besar perubahan menyebabkan sedikit perhatian.

Awal pekan ini, pembuat obat GlaxoSmithKline mengatakan, pihaknya berencana untuk menginvestasikan 150 juta euro dalam upaya CureVac untuk menargetkan varian baru Covid-19. Pengembangan ini menggunakan teknologi messenger RNA-nya.

“Salah satu tantangan terbesar yang terus kami hadapi dalam memerangi Covid-19 adalah munculnya berbagai varian, yang masing-masing berpotensi menjadi ancaman signifikan bagi kesehatan masyarakat,” kata kepala pejabat komersial CureVac, Dr. Antony Blanc. 

Baca Juga

CureVac mengatakan bahwa kolaborasinya dengan Inggris akan mendukung pekerjaannya dengan GSK dan kandidat vaksin yang dikembangkannya dengan Bayer yang sudah dalam uji coba pada manusia. Menurut perusahan itu, kolaborasinya dengan pemerintah Inggris akan membantu perusahaan dengan cepat mengidentifikasi varian baru dan merancang vaksin untuk memeranginya.

Inggris adalah pemimpin dalam mengidentifikasi dan melacak varian baru, mengurutkan kode genetik dari 10 persen spesimen Covid-19 positif, dibandingkan dengan sekitar 1 persen di Amerika Serikat.

“Pemerintah Inggris dan Satgas Vaksinnya telah berada di garis depan dalam pengawasan, pengembangan vaksin, dan pengiriman vaksin untuk penyebaran selama pandemi ini," kata Blanc.

Inggris telah secara agresif mendukung pengembangan vaksin potensial saat memerangi pandemi di Eropa. Pemerintah telah menginvestasikan lebih dari 300 juta pound dalam pengembangan vaksin dan memperoleh 407 juta dosis dari tujuh vaksin yang berbeda.

 
Berita Terpopuler