PDB Pertanian Positif, Kementan Apresiasi Petani

Sektor pertanian kembali mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal IV 2020.

Kementan
Sektor pertanian kembali mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal IV 2020.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pertanian kembali mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal IV 2020. Pertanian menjadi satu-satunya sektor lapangan usaha yang sejak awal pandemi tidak mengalami pertumbuhan negatif.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri mengatakan, Kementan bersyukur sektor pertanian terus mampu menjaga tren positif kontribusinya pada ekonomi nasional.

Data Badan Pusat Statistik mencatat produk domestikbBruto (PDB) pertanian pada kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 2,59 persen (yoy). Melanjutkan tren positif sejak kuartal I 2020.

“Ini adalah karena petani kita tak henti berkontribusi buat ekonomi nasional. Kami di Kementan membantu mereka menjaga tetap bekerja dengan segala kemampuan yang ada,” katanya, Jumat (5/2).

Kementan juga menyampaikan apresiasi kepada para petani yang tetap berupaya, ditengah lesunya ekonomi dan ancaman pandemi. Menurutnya, tahun 2020 dilalui dengan tidak mudah, mulai dengan munculnya beberapa permasalahan dalam produksi hingga pemasaran yang terhambat pembatasan jalur distribusi.

“Petani kita sangat hebat dan tangguh. Kami akan terus jaga momentum ini di 2021 agar kontribusi sektor pertanian terjaga, bahkan bisa meningkat. Berbagai masalah 2020 kita selesaikan agar tidak menghambat produksi,” katanya.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan, data BPS sudah membuktikan sektor pertanian adalah lapangan usaha yang paling tahan terhadap krisis ekonomi.

Ia menilai, tanpa intervensi pemerintah pun, para petani yang menjadi pekerja di sektor pertanian mampu bertahan. "Dia sangat punya ketahanan, dan intervensi yang dilakukan pemerintah menurut saya seperti biasa saja. Jadi secara alamiah pertanian sudah sangat kuat," kata Said kepada Republika.co.id.

Menurut dia, masyarakat harus berterima kasih kepada petani karena tidak pernah menyerah dalam menghadapi berbagai situasi krisis. Meski sempat dihadapkan pada tantangan seperti pupuk subsidi yang susah didapat, petani tetap mencari pupuk non subsidi meski dengan berutang.

Hal lain yang mendorong ketahanan sektor pertanian yakni terbatasnya impor pangan sepanjang 2020. Hal itu otomatis mendongkrak produksi dalam negeri dan terbukti bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Khususnya untuk sektor tanaman pangan seperti beras.

"Kita msih percaya bahwa tanaman pangan dalam negeri cukup dan punya peran besar dalam penyediaan pangan kita," katanya.

Ke depan, KRKP mendorong pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada petani. Sejauh ini ia menilai pemerintah cenderung lebih banyak fokus pada upaya pembangunan infrastruktur pertanian. Ia berharap sisi pelayanan kepada petani harus ditingkatkan.

"Subsidi-subsidi itu ya tetap harus diperkuat. Tapi yang lebih penting soal memberikan rasa nyaman kepada petani, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat," katanya.

 
Berita Terpopuler