Prof Didin Hafidhuddin: Covid-19 Menyadarkan Manusia

Padahal selama pandemi kegiatan agama di banyak negara dibatasi.

Republika TV/Havid Al Vizki
Prof Didin Hafidhuddin: Covid-19 Menyadarkan Manusia. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Didin Hafidhuddin
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Pew Research Center mengungkap pandemi Covid-19 telah memperkuat keimanan dalam beragama bagi orang-orang di Amerika dan sejumlah negara lainnya. Hal itu menjadi menarik sebab diketahui selama pandemi Covid-19 kegiatan keagamaan di banyak negara harus dibatasi atau bahkan ditunda pelaksanaannya agar bisa menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga

Namun demikian, survei Pew Research Center menunjukkan ada faktor-faktor yang mendorong peningkatan keimanan dalam beragama selama pandemi meskipun minimnya kegiatan keagamaan. Menurut cendekiawan Muslim, Prof. Didin Hafidhuddin hasil survei meningkatnya keimanan dalam beragama selama pandemi menunjukan pandemi Covid-19 telah menyadarkan manusia pada kelemahan dirinya dalam hidup. Pandemi sekaligus menyadarkan manusia akan kekuasaan Allah. 

"Orang-orang banyak berpikir secara jernih ternyata Covid-19 itu tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dideteksi. Ini menggambarkan ada kekuatan yang mengendalikannya. Dan tidak dapat dipungkiri kekuatan pengendali itu adalah Allah. Sains dan teknologi yang begitu canggih tidak berdaya menghadapi Covid-19 ini. Seolah-olah teori-teori di bidang ilmu tidak berdaya menghadapinya. Manusia disadarkan akan kelemahan dirinya, dan disadarkan pula untuk kembali pada zat yang Maha Kuasa, Allah SWT," kata Prof Didin kepada Republika.co.id, Jumat (5/2).

 

Survei Pew Research Center yang dilakukan pada musim panas 2020 mengungkapkan bahwa lebih banyak orang Amerika daripada orang di negara maju secara ekonomi lainnya yang mengatakan wabah tersebut telah memperkuat keyakinan agama mereka dan kepercayaan rekan-rekan mereka. 

Hampir tiga dari 10 orang Amerika (28 persen) melaporkan keyakinan pribadi yang lebih kuat karena pandemi. Sementara itu sebagian lainnya bagian yang sama berpendapat keyakinan agama orang Amerika secara keseluruhan telah diperkuat, menurut survei terhadap 14 negara maju secara ekonomi.

 

Beberapa penelitian sebelumnya menemukan peningkatan dalam ketaatan beragama setelah orang mengalami bencana. Dan laporan Pew Research Center yang diterbitkan pada Oktober 2020 menunjukkan sekitar sepertiga (35 persen) orang Amerika Serikat mengatakan pandemi membawa satu atau lebih pelajaran dari Tuhan.

 
Berita Terpopuler