Ada Penembakan, Distribusi Vaksin Corona di Solsel Tersendat

Efek Kasus Penembakan, Distribusi Vaksin Covid di Solsel Sempat Ditunda

ANTARA/ M Ibnu Chazar
Pendistribusian vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Rep: Febrian Fachri Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Kabupaten Solok Selatan (Solsel) baru hari ini, Rabu (3/2) menerima distribusi vaksin Covid-19 dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat. Harusnya distribusi vaksin covid untuk Solsel dilakukan pada Jumat (29/1). Tapi harus ditunda lantaran di kabupaten tersebut sempat heboh dengan kasus penembakan salah seorang DPO oleh polisi. Pascpenembakan itu, kantor polisi sempat diserang dan ada jalan utama di Solsel yang diblokir warga. 

"Ditunda karena faktor keamanan, karena konflik itu, vaksin ini kan dikawal oleh polisi dan Brimob, makanya kemanan diragukan karena ada konflik masyarakat dengan polisi," kata Kasi Kefarmasian Dinkes Sumbar dan Kepala Intstalasi Penyimpanan Vaksin, Elno Sabri, Rabu.

Vaksin Covid-q9 untuk Solsel sudah dikirimkan sejak tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Jatah vaksin untuk Solsel sebanyak 2.040 dosis.

"Jadi untuk Kabupaten Solok Selatan ini merupakan tahap terakhir  yang menerima vaksin Sinovac ini. Mungkin untuk tahap-tahap selanjutya akan dimulai lagi sesuai dengan jumlah aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri yang berada di Kabupaten Solok Selatan," ujar Elno. 

Elno menambahkan, pendistribusian  di tahap satu ini sudah disalurkan ke seluruh Kabupaten dan Kota yang berada di Provinsi Sumbar. Sekarang ini menurut Elno belum ada laporan kerusakan, pecah, dan ketidak cocokan dari para penerima vaksin Sinovac ini. Karena vaksin Sinovac ini di simpan di penyimpanan khusus dengan suhu 2°C sampai 8°C. Vaksin ini pun selalu diuji klinis.

 Baca juga : China Sumbang 10 Juta Dosis Vaksin untuk Covax

 

 
Berita Terpopuler