Rabu 03 Feb 2021 19:11 WIB

China Sumbang 10 Juta Dosis Vaksin untuk Covax

Covax menyediakan 20 persen vaksin gratis bagi negara berpenghasilan rendah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
China Sumbang 10 Juta Dosis Vaksin untuk Covax. Vaksin untuk COVID-19 ditampilkan selama kunjungan ke pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9). SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi kandidat vaksin COVID-19. Perusahaan farmasi terkemuka tersebut mengatakan vaksinnya akan siap pada awal 2021 untuk distribusi di seluruh dunia termasuk AS AP Photo / Ng Han GuanGaleri Foto
Foto: AP Photo / Ng Han Guan
China Sumbang 10 Juta Dosis Vaksin untuk Covax. Vaksin untuk COVID-19 ditampilkan selama kunjungan ke pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9). SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi kandidat vaksin COVID-19. Perusahaan farmasi terkemuka tersebut mengatakan vaksinnya akan siap pada awal 2021 untuk distribusi di seluruh dunia termasuk AS AP Photo / Ng Han GuanGaleri Foto

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China akan menyumbangkan 10 juta dosis vaksin Covid-19 kepada Covax. Covax adalah program yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyediakan 20 persen vaksin gratis bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Ini adalah langkah penting lainnya yang diambil oleh China untuk mempromosikan distribusi vaksin yang adil, memajukan kerja sama internasional dalam memerangi pandemi, dan menegakkan konsep komunitas kesehatan global untuk semua," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers pada Rabu (3/2), dikutip laman China Global Television Network.

Baca Juga

Dia berharap langkah China dapat diikuti negara lainnya. “Kami berharap negara-negara yang mampu di komunitas internasional dapat berperan aktif dan mengambil tindakan nyata untuk mendukung Covax serta kerja WHO, sehingga dapat membantu negara-negara berkembang menerima vaksin tepat waktu," ujarnya.

Wang menilai jika hal itu dapat dilakukan, pandemi bisa ditangani dan dikalahkahkah pada waktu yang lebih awal. Dia mengungkapkan saat ini negaranya tetap menjalin komunikasi erat dengan WHO. China, kata dia, bakal berusaha mengubah vaksin Covid-19 menjadi barang publik global.

China akan terus mempromosikan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara berkembang. China secara resmi bergabung dengan Covax pada Oktober 2020. Menurut data John Hopkins University, sejauh ini dunia telah mencatatkan hampir 104 juta kasus Covid-19. Pandemi telah membunuh lebih dari 2,2 juta masyarakat dunia.

Baca juga : Vaksinasi Tahap Dua Dimulai dari Para Penggerak Ekonomi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement