Max Sopacua ke AHY: Kok Lebay

Max juga menuding jika AHY tidak memiliki tujuan untuk membesarkan partai.

Republika/Amin Madani
Max Sopacua
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan  Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Max Sopacua menuding Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak bisa memimpin. Hal itu, dinilainya berlawanan saat AHY ingin memimpin Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

"Awalnya, ketika dia (AHY) mau mimpin, statement dia ‘muda adalah kekuatan’. Bahasanya selalu muda, muda, muda. Kok kalian tiba-tiba cengeng, letoy, lebay?" ujar dia ketika dihubungi Republika, Selasa (2/2).

Dia mengenang, saat AHY hendak memimpin partai, hanya ada generasi muda yang boleh berpartisipasi. Sehingga, generasi senior dan tua di badan partai, yang bahkan ikut mendirikan Partai Demokrat disebutnya harus tersingkir semua.

"Terbukti, baru dikutik dikit aja panik dia. Kalo udah panik, selesaikan dengan cara anak muda dong. Cara intelektual, jangan libatkan orang lain," tambah dia.

Max mengaku semakin kecewa, ketika urusan internal partai itu melibatkan Presiden Joko Widodo. Lebih jauh, dirinya menuding jika AHY tidak memiliki tujuan untuk membesarkan partai. Sebaliknya, tujuan AHY ia sebut hanya satu, agar kekuasaanya di partai tidak direbut pihak lain.

"Kenapa kok jadi penakut, selesaikan sebagai orang muda yang disebut sebagai kekuatan tadi dong,’’ keluhnya.

 

 

Ketika ditanya kesaksian dari pihak Demokrat yang menyinggung namanya untuk melakukan kudeta, dia menampiknya. Menurutnya, tak ada bukti jika dirinya bersama yang lain, termasuk Moeldoko, terlibat dalam upaya pengambilalihan secara inkonstitusional.

 

"Mana buktinya? Dia bisa membuktikan tidak bahwa saya bergabung dengan Moeldoko?" tanyanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Demokrat, AHY, menyebutkan jika gerakan yang ingin mengkudeta Demokrat diinisiasi lima orang. Lima orang tersebut, kata dia, terdiri dari satu orang kader aktif Demokrat. Satu lainnya adalah kader yang tidak aktif selama 6 tahun belakang. 

Lalu, seorang mantan kader yang diberhentikan sejak sembilan tahun lalu karena kasus korupsi. Satu lainnya merupakan mantan kader yang keluar dari partai tiga tahun lalu.

"Sedangkan satunya adalah non kader partai dan seorang pejabat tinggi pemerintahan. Sedang kami mintakan konfirmasi kepada Presiden Joko Widodo," tambah dia.

 

Max Sopacua diklaim Syarif Hasan menjadi salah satunya. Terlebih, merujuk ciri-ciri dari AHY, Max diketahui adalah mantan kader yang sudah keluar sejak 4 tahun lalu.

 
Berita Terpopuler