Bahaya Penyakit Musim Hujan di Tengah Pandemi Covid-19

Aaat musim hujan, sistem imun cenderung berkurang.

Freepik.com
Flu (ilustrasi)
Rep: Shelbi Asrianti Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap penyakit yang bermunculan selama musim hujan dan bencana banjir. Sebab, pandemi Covid-19 bisa membuat kondisi pengidap penyakit tersebut semakin parah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Primaya Hospital Betang Pambelum (Palangkaraya), Alex Ranuseto, memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Lewat pernyataan resminya, Alex mengatakan bahwa saat musim hujan, sistem imun cenderung berkurang.

Penyebabnya adalah aktivitas yang terbatas dan cuaca yang membuat seseorang enggan bergerak dan berolahraga. Selain itu, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk akan semakin banyak karena selalu ada genangan air saat musim hujan dan banjir.

Itu semua menjadi media penularan yang mudah dan cepat untuk penyakit leptospirosis (infeksi yang disebabkan oleh hewan). Penyakit lain yang berpotensi timbul adalah flu (influenza), demam berdarah, malaria, diare, hepatitis A, dan demam tifoid.

"Tentu saja bila seseorang telah terjangkit salah satu penyakit musim hujan dan banjir yang kemudian superinfeksi dengan Covid-19 akan menjadi lebih berat prognosis atau perkembangan penyakit yang dideritanya," ungkap Alex.

Sebagai langkah pencegahan, Alex menyarankan agar masyarakat selalu membawa sepatu bot, sarung tangan, jas hujan, dan payung setiap kali keluar rumah. Melindungi diri saat musim hujan sangat penting untuk menjaga sistem imun dalam kondisi prima.

Imun yang kurang baik akan mempermudah seseorang terkena penyakit influenza ketika hujan. Sementara, kontak langsung antara kulit yang terbuka atau terluka dengan genangan atau tanah basah tanpa alat pelindung bisa memicu leptospirosis.

Baca Juga

Hindari mengonsumsi makanan yang kurang terjaga kebersihannya atau dicuci dengan air yang kurang bersih. Itu berpotensi membuat makanan terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur sehingga menyebabkan diare, penyakit tipes, serta hepatitis A.

Tidur tanpa menggunakan kelambu atau obat nyamuk gosok serta sering begadang di luar rumah sangat berisiko bagi seseorang untuk tergigit dan terinfeksi nyamuk malaria. Sebagai langkah pencegahan, tetaplah berada di dalam rumah di malam hari.

Adapun pengobatan untuk penyakit musim hujan dan banjir disebut Alex bersifat suportif dan simtomatik. Caranya dengan istirahat total, makan makanan yang bergizi, ditambah konsumsi suplemen vitamin imunomodulator yang menstimulasi pertahanan tubuh.

"Tetaplah menjaga keseimbangan cairan tubuh agar tidak dehidrasi, mengonsumsi obat antipiretik (penurun demam), dan kompres air hangat. Bila lebih dari tiga hari keluhan belum ada perbaikan, disarankan segera konsultasi ke dokter," tutur Alex.

 
Berita Terpopuler