Xiaomi Gugat AS Agar Hapus dari Datar Hitam Perusahaan

Xiaomi masuk daftar hitam yang dianggap berafiliasi dengan militer China.

EPA
Logo Xiaomi.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, HAIDIAN -- Xiaomi mengajukan tindakan hukum terhadap Departemen Pertahanan dan Keuangan Amerika Serikat. Gugatan ini didasari lantaran AS  memasukkan Xiaomi dari daftar hitam perusahaan yang dilarang berinvestasi di negara itu.

Pada pertengahan Januari, Departemen Pertahanan menambahkan Xiaomi ke dalam daftar yang menuduh perusahaan itu sebagai perusahaan milik militer komunis China (CCMC).

Dilansir dari ZDNET, Senin (1/2) dalam pengaduan hukum, Xiaomi mengatakan telah mengajukan gugatan karena tuduhan itu menyebabkan “kerugian langsung dan tidak dapat diperbaiki bagi Xaiomi”. Salah satu kerugiannya yakni memutus akses Xiaomi ke pasar modal Amerika Serikat (AS).

Pembatasan ini juga akan mengganggu hubungan bisnis dan kemampuan perusahaan untuk melakukan dan memperluas bisnisnya. Selain itu, daftar hitam dari AS juga bisa merusak reputasi dan niat baik di antara mitra bisnis dan konsumen, baik di AS maupun di seluruh dunia.

Perusahaan yang ditempatkan di daftar CCMC tunduk pada perintah eksekutif Donald Trump yang mulai berlaku pada November tahun lalu. Perintah eksekutif melarang orang atau perusahaan AS untuk berdagang dan berinvestasi di salah satu perusahaan yang terdaftar, dan melarang perdagangan di perusahaan baru mana pun setelah AS telah menempatkan label CCMC pada mereka.

Baca Juga



Akibatnya, orang-orang di AS tidak lagi dapat membeli sekuritas Xiaomi yang diperdagangkan secara publik atau turunannya dari sekuritas tersebut mulai 15 Maret dan seterusnya. Orang-orang yang sudah terlanjur membeli sekuritas Xiaomi juga harus melepaskan kepemilikan apapun sebelum 14 Januari tahun depan.

Xiaomi dalam pengaduan tersebut juga menuduh departemen AS melabeli perusahaan tersebut sebagai CCMC tanpa memberikan penjelasan yang beralasan.

Gugatan itu menyusul Xiaomi yang merilis pernyataan bulan lalu yang menyatakan tidak memiliki hubungan dengan militer China.

“Perusahaan menegaskan bahwa itu tidak dimiliki, dikendalikan atau berafiliasi dengan militer China dan bukan ‘perusahaan militer Komunis China’,” kata Xiaomi.

Dalam beberapa pekan terakhir, entitas AS, seperti Bursa Efek New York, telah berjuang untuk menangani konsekuensi dan interpretasi dari daftar CCMC. Perusahaan China lainnya yang saat ini ada dalam daftar termasuk Huawei, Hikvision, Inspur, Panda Electronics dan Semiconductor Manufacturing International Corporation.

 
Berita Terpopuler