Mossad Selidiki Ledakan Bom di Kedubes Israel di India

Media Israel telah menuduh Iran sebagai dalang di balik ledakan bom di India

Mossad
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Badan Intelijen Israel, Mossad, turun tangan untuk menyelidiki insiden ledakan bom di luar gedung kedutaan besar Israel di New Delhi, India pada Jumat (29/1). Bom dengan skala kecil itu telah meledakkan kaca jendela dari mobil yang terparkir, beruntung tidak ada korban cedera maupun meninggal.

Baca Juga

Mossad sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan warga negara lain dalam serangan itu. Baik pejabat India dan Israel menggambarkan upaya serangan itu terkait dengan terorisme.

Media Israel telah menuduh Iran sebagai dalang di balik ledakan bom, yang terjadi tepat ketika India dan Israel merayakan peringatan 29 tahun hubungan diplomatik mereka. Pada tahun 2012, Iran juga disalahkan atas serangan bom terhadap sebuah mobil diplomatik Israel di New Delhi India.

Menurut duta besar Israel untuk India, Ron Malka, ledakan yang gagal itu tidak mengejutkan, karena Kedutaan Israel telah menerima beberapa ancaman dan telah mempersiapkan kemungkinan serangan.

"Kami selalu siap. Terutama beberapa hari terakhir ini, kami meningkatkan tingkat kewaspadaan karena ada beberapa ancaman,” kata Malka kepada AFP dalam wawancara telepon.

Ketika ditanya apakah dia dapat menunjukkan bukti keterlibatan Iran dalam insiden, Malka berhenti untuk langsung menyalahkan Iran. 

“Para aktor non-negara ingin merusak stabilitas di kawasan dan dunia, serta tidak menyukai hubungan diplomatic India dan Israel yang berjuang untuk stabilitas dan perdamaian. Ini mungkin menjadi ancaman bagi mereka," jelas Malka seperti dilansir dari laman Sputnik News pada Ahad (31/1).

India tetap menjadi salah satu klien terbesar sektor pertahanan Israel, yang menyimpan senjatanya secara massal.

 

Sementara itu, Iran telah membantah keras keterlibatannya dalam serangan hari Jumat itu, dengan menyatakan bahwa baik negara maupun sekutunya tidak menargetkan misi diplomatik.

 

Namun demikian, sebagian pihak berpendapat bahwa ledakan itu mungkin bukan ditujukan untuk Israel, namun untuk India. Menurut media setempat, Times of India dan Indian Express, di lokasi ledakan terdapat catatan tertulis yang ditujukan kepada duta besar Israel. 

Catatan tersebut dilaporkan menggambarkan ledakan itu hanya sebagai "trailer" dan menambahkan ancaman: "kami dapat mengakhiri hidup Anda, kapan saja, di mana saja".

Sementara itu, kelompok teroris yang kurang dikenal yakni Jaish-Ul-Hind dilaporkan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui aplikasi Telegram. Mereka juga mengklaim ledakan itu sebagai serangan awal.

Pesan yang diklaim tersebut tampaknya tidak menyebutkan Israel dan menunjukkan bahwa ledakan itu, yang juga terjadi pada hari terakhir perayaan Hari Kemerdekaan India, lebih ditujukan kepada pemerintah India.

 
Berita Terpopuler