Mensos dan Menko PMK Tinjau Penyaluran BST Warga Solo

Ada 60.511 KPM penerima BST di Kota Solo

ANTARA/Mohammad Ayudha
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua kiri) meninjau proses penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako e-Warung KUbe di Kampung Gulon, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2021). Dalam kunjungannya ke Solo, Menko PMK bersama Mensos meninjau sejumlah penyaluran bantuan sosial tunai dan mengunjungi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Soeharso.
Rep: Binti Sholikah Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meninjau pelaksanaan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) bagi warga Solo yang terdampak pandemi Covid-19, Jumat (29/1).

Penyerahan bantuan sosial dilaksanakan di kantor Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres. Totalnya, ada 700 keluarga penerima manfaat (KPM) dari Kelurahan Jebres yang menerima BST pada hari tersebut.

Dalam laporannya, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemensos), Asep Sasa Purnama, mengatakan, Bantuan Sosial Tunai disalurkan melalui PT Pos Indonesia dengan dana Rp 300 ribu per bulan per KPM. BST diberikan selama empat bulan mulai Januari-April 2021.

Data penerima manfaat BST di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1.197.789 KPM di 35 Kabupaten/kota dengan jumlah bantuan sebesar Rp 359,33 miliar. Khusus Kota Solo ada 60.511 KPM penerima BST yang tersebar di lima kecamatan dengan total bantuan sebesar Rp 18,15 miliar. Bantuan untuk Kecamatan Jebres sebanyak 15.554 KPM dengan total dana sebesar Rp 4,66 miliar terbagi pada 10 kelurahan. Sedangkan untuk Kelurahan Jebres ada 3.552 KPM dengan total dana sebesar Rp 1,06 miliar.

"Pada hari ini sejumlah kurang lebih 700 KPM akan menerima BST, yang berasal dari Kelurahan Jebres. Penyaluran BST telah dilakukan sejak pagi hari dengan mematuhi aturan protokol kesehatan, guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona sehingga pandemi Covid-19 ini segera berakhir," terang Asep.

Selain BST, Kemensos juga menyalurkan Bantuan Sosial Pangan Non Tunai (BPNT) program sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama pandemi Covid-19.

Menteri Sosial Tri Rismaharini, menjelaskan, bantuan sosial tunai bantuan berupa uang yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan yang terkena dampak wabah Covid-19. Bansos tunai tersebut akan disalurkan kepada 10 juta KPM tersebar di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Penyaluran bantuan sosial diharapkan memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan KPM.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos dan Menko PMK melakukan diskusi dengan para penerima KPM dari Kelurahan Jebres. Salah seorang warga menanyakan apakah akan terus menerima BST selama pandemi Covid-19.

"Kami diploting menyalurkan BST sampai bulan April, tapi itu akan dilakukan evaluasi. Kalau memang Covid-19 itu nanti dirasakan belum selesai mungkin akan diperpanjang," jelas Mensos menanggapi pertanyaan warga tersebut.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, data penerima BST di Solo sempat dikurangi 9.000 PKM, tetapi saat ini sudah kembali seperti semula. Dia berharap agar warga Solo yang terdampak Covid-19 dan diusulkan menerima bantuan sosial agar diloloskan.

"Karena setiap hari masyarakat Solo yang terdampak Covid-19 terus meningkat. Mudah-mudahan setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kita laksanakan ada hasilnya. Kalau belum, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan dan menggerakkan ekonomi," terang Rudyatmo.

Wali Kota menambahkan, Pemkot Solo telah memiliki aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Elektronik (E-SIK) yang berisi data warga miskin, rentan miskin, dan sangat miskin. Melalui data tersebut, maka penyaluran bantuan sosial menjadi tepat sasaran.

 

Direktur Jaringan dan Layanan PT Pos Indonesia, Carles Sitorus, menyatakan, data penerima bantuan sosial dari Kemensos terus diperbarui. Sebab, ketika PT Pos mendatangi warga yang terdata di Kemensos, ada yang sudah meninggal, pindah rumah, maupun sudah naik kelas sehingga tidak membutuhkan bantuan lagi. Dengan pembaruan data, setiap bulan ada data baru penerima bantuan sosial.

 
Berita Terpopuler