Museum London Temukan Spesimen Kumbang Berusia 4.000 Tahun

Kumbang ini disumbangkan oleh petani karena sebelumnya diduga sebagai hama.

NHM
Koleksi kumbang di NHM London.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sungguh menakjubkan harta karun yang tersimpan dalam koleksi Natural History Museum (NHM) London. Beberapa koleksinya bahkan belum sepenuhnya dikenali oleh para kurator.

Contohnya, dua kumbang yang terjepit di alur sebatang pohon ek yang digali dari rawa gambut pada tahun 1970-an. Serangga tersebut disumbangkan ke lembaga London oleh seorang petani yang khawatir bahwa kumbang ini mungkin spesies invasif. Kumbang ini bukan spesies invasif, jadi spesimennya hanya disimpan.

Baru sekarang mereka diperiksa dan terbukti bahwa spesimen itu ternyata berumur hampir 4.000 tahun. Kumbang tersebut adalah Oak capricorns (Cerambyx), spesies yang sebelumnya tidak diketahui pernah ada di Inggris.

Seukuran ibu jari orang dewasa, kumbang ini memiliki antena panjang yang indah.  Dan jika hidup hari ini dan tinggal di Inggris, mereka pasti akan menjadi salah satu kumbang terbesar di negara itu.

"Mereka sebesar kumbang rusa," kata kurator serangga senior NHM, Max Barclay, dilansir di BBC, Kamis (28/1).

Ia menceritakan bahwa seorang petani di Inggris bagian timur sedang menebang kayu yang dia temukan ketika sedang membajak dan menemukan serangga-serangga mati ini di dalamnya. Ini adalah potongan besar pohon ek yang tergenang air, dan dia mengirimkan sampel kepada NHM.

"Saya pikir, terutama, dia khawatir kumbang adalah hama. Rekan-rekan saya pada saat itu berkata, 'yah, mereka bukan asal Inggris', jadi mereka ditinggalkan," tuturnya.

Baca Juga

Menurutnya spesies ini ada di separuh Prancis, lalu Polandia, Hongaria, dan ke Slovakia. Dan ada juga catatan lama dari Jerman selatan.

Timnya baru-baru ini berkesempatan dengan beberapa kolaborator Amerika untuk benar-benar mempelajari usia kayu dan kumbang. Menurutnya hal ini benar-benar menarik.

Penanggalan radiokarbon menemukan bahwa kumbang dan pohon ek berusia 3.785 tahun. Dulu, di Zaman Perunggu, diduga pulau-pulau ini mengalami kondisi yang relatif kering dan hangat.  

Kehadiran kumbang pengunyah kayu mungkin juga berbicara tentang masa hutan. Jika Anda bertanya-tanya mengapa butuh lebih dari empat dekade untuk mendeskripsikan kumbang ini dengan tepat, maka NHM memiliki alasannya.NHM menyimpan 8-10 juta spesimen kumbang dalam koleksinya. Ini akan menjadi tugas yang sangat besar untuk menilai semuanya sepenuhnya.

Anda masih dapat menemukan sesuatu yang 'baru' pada serangga yang dibawa kembali ke Inggris oleh naturalis Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Darwin dalam ekspedisinya mengambil 8.000 kumbang. Wallace, yang bekerja di Kepulauan Melayu, mengumpulkan 10 kali lipat jumlah itu.

 
Berita Terpopuler