BKPM: Investasi Sektor Mamin Tetap Tumbuh Saat Pandemi

Nestle menjadi salah satu industri di sektor mamin yang lakukan investasi

Republika/Iit Septyaningsih
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, meski pandemi masih berlangsung, namun investasi di sektor makanan dan minuman (mamin) tetap tumbuh secara baik. Baik dari sisi investasi langsung asing atau Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Rep: Iit Septyaningsih Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, meski pandemi masih berlangsung, namun investasi di sektor makanan dan minuman (mamin) tetap tumbuh secara baik. Baik dari sisi investasi langsung asing atau Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Ia mengungkapkan, perusahaan Nestle pun akan kembali melakukan investasi. "Kemarin saya menemui Nestle, mereka juga akan melakukan pengembangan ekspansi sekitar 200 juta dolar AS," ujarnya dalam Media GroupNews Summit, Rabu (27/1).

Bahlil menambahkan, kemungkinan bulan depan Nestle sudah memulai groundbreaking pabrik mereka yang keempat. Ia menegaskan, pemerintah akan terus mendukung investasi pada sektor makanan dan minuman di Tanah Air. 

"Jangankan dukung, kalau perlu digendong pun kita gendong," tutur dia. BKPM, lanjutnya, akan memastikan industri makanan dan minuman berjalan.

"Memang saya akui, kemarin-kemarin itu untuk bahan baku, di antara kementerian teknis sudah tahulah ada gerakan tanpa bolanya banyaklah. Hanya saja melalui Undang-Undang Cipta Kerja yang ada, dengan RPP (Rancangan Peraturan Pelaksana) yang ada," jelas dia.

 

Maka, lanjut Bahlil, bila kementerian teknis perdagangan tidak mengeluarkan atau terlalu lama mengeluarkan rekomendasi impor, di Kementerian Perindustrian bisa dipercepat. "Insya Allah dengan pola seperti ini maka kita menjamin suplai bahan baku guna memastikan industri berjalan, itu tetap akan dilakukan," ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut, Bahlil kembali memaparkan, realisasi investasi pada kuartal IV 2020 sebesar Rp 214,7 triliun. Angka itu tumbuh 3 persen secara year on year (yoy), sebelumnya pada kuartal IV 2019 sebesar Rp 208,3 triliun. 

Dari total investasi tersebut, sebesar Rp 111,1 triliun di antaranya merupakan investasi langsung asing atau Penanaman Modal Asing (PMA). Sementara investasi dalam negeri atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 103,6 triliun.

 

Dengan begitu, PMA naik 5,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 105,3 triliun. Lalu PMDN naik 0,7 persen dibandingkan kuartal IV 2019 yang sebesar Rp 103 triliun. 

 
Berita Terpopuler