Massa Menyerang Mapolsek Sungai Pagu Diperkirakan 200 Orang

Massa meluapkan emosi pascameninggalnya satu orang yang sudah masuk DPO.

Antara
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.
Rep: Febrian Fachri Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK SELATAN -- Kabid Humas Kepolisian Daerah Sumatera Barat Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, penyerangan terhadap markas Polsek Sungai Pagu di Kabupaten Solok Selatan diperkirakan dilakukan oleh 200 orang massa. Massa meluapkan emosi pascameninggalnya satu orang yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) ketika hendak diamankan polisi.

"Tadi massa yang melakukan penyerangan mencapai 200 orang," kata Satake, Rabu (27/1).

200 orang tersebut, lanjut Satake, menyerang markas Polsek Sungai Pagu dengan melemparkan batu. Saat ini Mapolsek Sungai Pagu mengalami kerusakan di bagian kaca dan beberapa sisi lain. 

Selain itu, penyerangan Mapolsek juga mengakibatkan ada petugas yang mengalami luka. Pascamenyerang markas Polsek, massa juga melakukan pemblokiran di salah satu sisi jalan raya.

"Jalan diblokir, karena luapan emosi. Tapi masyarakat kan tidak tahu jelas ceritanya, ada yang emosi, apalagi pihak keluarga tidak terima karena meninggal," ucap Satake.

 

 

 

Penyerangan Polsek Sungai Pagu terjadi setelah seorang yang sudah jadi DPO tertembak dan meninggal dunia ketika hendak diamankan polisi. DPO dengan inisial DS itu terpaksa harus dilumpuhkan karena saat coba diamankan, ia melakukan perlawanan dengan memakai golok. Sebelum dilumpuhkan dengan peluru, DS mengakibatkan ada petugas yang terluka karena sayatan golok.

Sebelumnya Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto mengatakan, aksi penyerangan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Massa melakukan pelemparan hingga membuat kaca di kantor polsek pecah.

"Dia DPO judi, tapi kasusnya banyak seperti pemerasan dan pengancaman," kata Tedy.

Tedy menyebut, tersangka berinisial DS meninggal dunia tertembak di bagian kepala.

 

"Anggota kami kena tangannya dengan golok, terancam kan makanya melakukan tindakan tegas. Tersangka kena (tembak) di kepala, ya karena kondisi seperti itu kan. Makanya massa melampiaskan amarahnya," ucap Kapolres Solok Selatan.

 
Berita Terpopuler