IDI Ajak Kaum Ibu tidak Takut Divaksin Covid-19

Vaksin Covid-19 sama saja dengan imunisasi pada anak.

ANTARA/Nova Wahyudi
IDI Ajak Kaum Ibu tidak Takut Divakisn Covid-19. Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac di Rumah Sakit (RS) Umum Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Senin (25/1/2021). Presiden Joko Widodo menargetkan sebanyak 181,5 juta rakyat Indonesia akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 sebelum tahun 2021 berakhir.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih mengajak kaum ibu tidak takut disuntik vaksin Covid-19. Dia mengatakan, vaksin Covid-19 sama saja dengan imunisasi pada anak.

Baca Juga

"Ibu-ibu tidak perlu takut. Apalagi, hampir tiap bulan kita mengantar anak kita untuk imunisasi," kata dia saat diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Rabu (27/1).

Perlu diingat, suatu vaksin dibuat dengan tujuan mengatasi penyakit-penyakit berbahaya, termasuk Covid-19. Apalagi, virus Covid-19 telah menyebabkan satu juta orang Indonesia terinfeksi.

"Sudah banyak menimbulkan kematian, hampir 30 ribu di Indonesia dan itu belum satu tahun," ujar Daeng.

Seharusnya, menurut dia, masyarakat berebut atau meminta agar pemerintah segera memberikan vaksin kepada warganya supaya bisa menciptakan kekebalan kelompok. Pada kesempatan itu, Daeng mengaku, juga telah divaksin untuk kedua kalinya dan tidak mengalami gejala yang signifikan.

 

"Alhamdulillah sehat-sehat saja. Jadi, kalau ibu-ibu bertanya keamanannya, ya saya ini contohnya," kata dia.

Terkait penyuntikan vaksin Covid-19 sebanyak dua kali, Daeng menjelaskan, penyuntikan pertama untuk menyiapkan sel tubuh. Penyuntikan kedua untuk menciptakan atau menimbulkan antibodi.

Meskipun demikian, ia memahami kekhawatiran atau ketakutan dari masyarakat awam terkait keamanan vaksin. Hal itu bisa saja karena kurang mendapatkan pengetahuan atau informasi detail terkait vaksin.

Secara pribadi, Daeng yang juga seorang dokter merasa bersyukur diberikan kesempatan vaksinasi di tahap awal. Oleh sebab itu, masyarakat juga harus melakukan hal yang sama dan tidak takut divaksin.

 

"Makanya jangan percaya hoaks. Sebab, kalau sudah kena Covid-19 bisa bahaya," ujarnya.

 
Berita Terpopuler