Erick Thohir Lantik Pejabat Baru Kementerian BUMN

Pejabat yang baru dilantik setingkat eselon I dan II.

Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir melantik Rabin Indrajad Hattari sebagai Staf Ahli Bidang Industri, Dwi Ary Purnomo sebagai Asdep Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan, Kementerian BUMN, serta Ardan Adiperdana sebagai Staf Khusus I Menteri BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (27/1).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir resmi melantik dua pejabat pimpinan tinggi madya (setingkat Eselon I) dan pratama (setingkat Eselon II) serta menyampaikan penyerahan SK Staf Khusus I Menteri BUMN di kantor Kementerian BUMN, Selasa (26/1).

Baca Juga

Pelantikan tersebut dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri (Permen) BUMN Nomor PER-01/MBU/03/2020 Sesuai Permen tersebut, Erick melantik Rabin Indrajad Hattari sebagai Staf Ahli Bidang Industri, serta Dwi Ary Purnomo sebagai Asdep Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan, Kementerian BUMN.

Erick mengatakan dengan kehadiran Staf Ahli Bidang Industri diharapkan insan BUMN maupun Kementerian BUMN bisa lebih tanggap dan aware dengan isu-isu terkait BUMN sektor industri sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi ini. 

"Selain itu, dengan dilantiknya Asisten Deputi Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang baru, diharapkan tidak ada lagi BUMN yang salah melangkah karena gagal menilai dan memitigasi risiko yang dimiliki perusahaan,” ujar Erick.

Erick juga mengangkat Ardan Adiperdana sebagai Staf Khusus I Menteri BUMN. Menurut Erick, penambahan satu orang Stafsus dapat membantunya dalam pengembangan pengaturan perusahaan sehingga akan mendorong kinerja BUMN melalui peningkatan fleksibilitas dan akuntabilitas BUMN.

 

 

"Saya ucapkan selamat kepada para pejabat yang telah diangkat dan dilantik. Hendaknya Saudara dapat menjaga komitmen untuk terus meningkatkan kinerja seiring dengan meningkatnya beban dan tanggung jawab Saudara sebagai aparatur negara," kata Erick.

Pada kegiatan tersebut, Erick juga mengingatkan para petinggi Kementerian BUMN terhadap tantangan yang dihadapi dalam mengelola BUMN di tengah pandemi Covid-19. Situasi pandemi, lanjut Erick, telah berdampak secara signifikan terhadap kinerja BUMN pada 2020, termasuk dalam hal alur kas (cash flow), siklus bisnis, proyek-proyek dan beban hutang hingga dividen BUMN. 

Dengan situasi demikian, kata Erick, BUMN dituntut memiliki daya tahan (resilience) yang tinggi sehingga kinerja tetap terjaga dan sekaligus dapat mempertahankan perekonomian nasional.

Erick meminta Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama yang baru dilantik dapat segera merapatkan barisan, bekerja sama dalam membuat kebijakan di tengah kenormalan baru dan mengakselerasi implementasi di lapangan agar BUMN dapat bertahan dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. 

"Kita sebagai aparat pemerintah harus konsentrasi dan bertanggung jawab agar seluruh sumber daya dan kemampuan BUMN menjadi salah satu motor terdepan dalam menyelesaikan permasalahan bangsa," kata Erick menambahkan.

 

 
Berita Terpopuler