Ekonomi 2021 Pulih, Ini Sektor yang Potensial Tumbuh

Perekonomian Indonesia tahun ini akan beranjak dari fase bertahan ke pemulihan.

Republika.co.id
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, perekonomian Indonesia telah melewati dampak terdalam dari Covid-19 pada kuartal II-2020 saat mencatat kontraksi ekonomi sebesar -5,32 persen dan menunjukkan pemulihan pada kuartal berikutnya. 

Baca Juga

Tren ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun ini. Menurut Panji, perekonomian Indonesia pada tahun 2021 akan beranjak dari fase bertahan atau survival kepada fase pemulihan yang didukung beberapa faktor dari dalam negeri. 

"Pemulihan itu didukung beberapa faktor yaitu program vaksinasi yang sudah mulai berjalan, implementasi UU Cipta Kerja, serta penurunan kasus Covid-19," kata Panji, Senin (25/1). 

Faktor pendukung lainnya adalah peningkatan investasi swasta yang sejalan dengan berbagai stimulus Pemerintah untuk mendorong pulihnya permintaan. Panji pun memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan mencapai 4,4 persen di 2021. 

Proyeksi tersebut lebih baik dibandingkan tahun 2020 karena didorong oleh pertumbuhan konsumsi dan investasi swasta. Pada tahun ini diperkirakan konsumsi dan investasi swasta tumbuh positif dibandingkan tahun 2020 yang terkontraksi. 

 

Pada 2021, Panji menilai, terdapat beberapa sektor ekonomi potensial untuk menarik investasi swasta, di antaranya adalah sektor infrastruktur.

"Ini berkelanjutan karena kita negara kepulauan dengan penduduk di atas 260 juta. Ini sangat memerlukan dukungan infrastruktur. Akan ada efek multipliernya di provinsi atau kabupaten," tutur Panji.

Selain itu, sektor kesehatan juga berpotensi untuk tumbuh pada tahun ini. Industri kesahatan saat ini suda bisa memproduksi berbagai alat kesehatan di dalam negeri. Ini sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. 

Selain itu, sektor yang berpotensi tumbuh yaitu komunikasi. Sejak pandemi ini, banyak aktovitas dilakukan secara digital dan virtual, untuk itu diperlukan dukungan internet serta produk-produk yang terkait dengan komunikasi. 

"Sektor lainnya yang akan tumbuh yaitu industri manufaktur yang terdampak positif dari perjanjian perdagangan, seperti otomotif dan elektronik," ujar Panji. 

 

 
Berita Terpopuler