India Jadikan Kashmir Sebagai Tempat Islamofobia Terbesar

Sekitar 65 warga sipil tewas di luar hukum.

EPA-EFE/FAROOQ KHAN
India Jadikan Kashmir Sebagai Tempat Islamofobia Terbesar. Muslim Kashmir berdoa di dalam Kuil di Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 02 Oktober 2020. India memiliki total kasus COVID-19 tertinggi kedua yang dikonfirmasi di dunia.
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India disebut sebagai tempat islamofobia terbesar di mana India menghukum orang hanya karena menjadi Muslim. “Agenda rezim BJP-RSS (Partai Bharatiya Janata) didorong oleh kebencian, eksklusivisme, dan mayoritas. Karena kebijakan Hindutva pemerintah India, Kashmir menjadi tempat terbesar untuk islamofobia di dunia,” kata Presiden Azad Jammu dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, Sardar Masood Khan di Twitter.

Baca Juga

Dia mengacu pada Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), sumber dari Partai Bharatya Janata (BJP) yang berkuasa di India sejak 2014. Menurutnya, orang Kashmir dihukum hanya karena mereka Muslim.

Wilayah tersebut juga merupakan tempat teroris terbesar di dunia karena pasukan India melakukan terorisme negara terhadap warga Kashmir yang tidak bersenjata. “Kita harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa seluruh wilayah Jammu dan Kashmir adalah milik Pakistan. India tidak memiliki klaim atas wilayah selain dari penjajah. Kami tidak berjuang untuk negeri yang jauh. Ini (Kashmir) adalah rakyat kami sendiri,” ujar dia.

Menurut laporan oleh Forum Hukum Kashmir, 474 orang termasuk 232 tersangka militan dan 177 tentara India tewas di Jammu dan Kashmir yang dikelola India tahun lalu. Selain itu, sekitar 65 warga sipil tewas di luar hukum.

 

Sementara itu, menurut pihak berwenang India, 225 militan tewas di wilayah sengketa Himalaya pada 2020, sementara 16 polisi dan 44 tentara India tewas dalam operasi atau serangan militan. Dikutip Anadolu Agency, Kamis (21/1), Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas Muslim dikuasai oleh India dan Pakistan sebagian tetapi diklaim oleh keduanya secara penuh.

Sebagian kecil wilayah tersebut juga dikuasai oleh China. Sejak India dan Pakistan terpecah pada 1947, New Delhi dan Islamabad telah berperang tiga kali, yakni pada 1948, 1965, dan 1971.

Dua di antara perang itu untuk memperebutkan Kashmir. Sejumlah kelompok Kashmir telah berperang melawan pemerintahan India untuk kemerdekaan atau untuk penyatuan dengan Pakistan. 

 

https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/-india-has-made-kashmir-biggest-islamophobia-hotspot-/2117357

 
Berita Terpopuler