Kemendag Pastikan Stok Daging Segera Tersedia Lagi di Pasar

Pedagang daging sapi akan setop berjualan hingga Jumat (22/1).

Republika/Eva Rianti
Sejumlah lapak daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan tampak kosong. Para pedagang di pasar tersebut memutuskan mogok jualan selama tiga hari dari Rabu (20/1) hingga Jumat (22/1), menyusul adanya kenaikan harga komoditas tersebut.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, stok daging kerbau dan daging sapi akan segera tersedia di pasaran. Maka masyarakat diminta tidak khawatir. 

Baca Juga

"Jadi begini, beberapa hari ini kita mendapat informasi para pedagang daging berhenti jualan, di mana terjadi kekosongan di beberapa pasar. Pemerintah tentunya terus ambil langkah berkoordinasi dengan berbagai pihak," ujar Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto saat mengunjungi PT Suri Nusantara-Cold Storage di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/1).

Koordinasi tersebut, lanjutnya, demi memastikan barang khususnya daging, tersedia bagi masyarakat. Ia menambahkan, sebelumnya para asosiasi pedagang mengeluhkan harga pembelian daging terlalu mahal, sehingga mereka susah berjualan. 

"Sekarang kebetulan ada pemasok daging kerbau dan sapi yang cukup banyak stoknya yaitu PT Suri Nusantara. Stoknya 17 ribu ton, jadi kalau untuk kebutuhan di DKI Jakarta saja 1 bulan hanya 5.500 kilogram, artinya dari sisi itu, stok bisa cukup penuhi sekitar 3 bulan," jelas Suhanto. 

Dia menegaskan, dalam waktu dekat daging sapi sudah tersedia lagi di pasar. Para pedagang pun telah menyatakan komitmennya berjualan kembali. 

 

 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Yayan Suryana mengatakan, para pedagang mogok berjualan sementara karena terjadi kenaikan harga daging dari Rp 110 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 140 ribu. "Dengan kondisi Covid-19 begini, daya beli masyarakat rendah kalau harganya segitu, makanya pedagang daging mogok," jelas dia dalam kesempatan serupa. 

Ia menyebutkan, kenaikan harga daging telah terjadi beberapa kali dalam jangka waktu empat bulan. "Pasokan daging kurang dan harga daging naik, kami merasa dirugikan. Kami para pelaku penjualan daging keberatan dengan kenaikannya," kata Yayan. 

Meski begitu, kini APDI berkomitmen kembali berjualan. Sebab di PT Suri Nusantara stok tersedia. 

"Lihat stok begini, kami cukup gembira sekali, pasokan ternyata ada. Jadi yang gemborkan kosong dan langka dengan ke sini (PT Suri Nusantara) ternyata satu jawaban buat kami. Kami siap jualan lagi," tegas dia. 

Menurutnya, stok tersebut cukup untuk berjualan tiga bulan ke depan. Khususnya di pasar tradisional se-Jabodetabek. 

 
Berita Terpopuler