Harapan Indonesia Terhadap Pemerintahan Baru Biden

Indonesia siap menjalin kemitraan strategis dengan Biden.

AP/Carolyn Kaster
Presiden Joe Biden berbicara dalam Pelantikan Presiden ke-59 di US Capitol di Washington, Rabu (20/1/2021)
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden perempuan pertama terpilih Kamala Harris telah resmi dilantik, Rabu (20/1) waktu setempat atau dini hari Kamis (21/1) waktu Jakarta. Indonesia sebagai mitra AS menggantungkan harapan besar pada pemerintahan baru Amerika.

"Selamat @JoeBiden dan @KamalaHarris atas pelantikan sebagai presiden dan wakil presiden ke-46 Amerika Serikat," ujar Presiden RI Joko Widodo dalam akun Twitter resmi @jokowi dengan lampiran foto Presiden Jokowi bersama Biden, Kamis (21/1).

"Mari kita lanjutkan kemitraan strategis, yang tidak saja untuk kepentingan dua negara, namun untuk dunia yang lebih baik," ujar Presiden RI menambahkan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi juga turut memberikan selamat kepada kedua sosok terpilih memimpin negara besar AS. Dia mengatakan, bahwa bagi Indonesia, AS merupakan salah satu mitra strategis dan terpenting.

"Indonesia dan AS memiliki kesamaan nilai, seperti demokrasi, kemajemukan, toleransi, hak asasi manusia, rule of law dan sebagainya, sehingga saya yakin, ke depan, Indonesia dan AS dapat menjalin hubungan yang lebih kokoh," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers secara virtual, Kamis.

Berbagai harapan pun digantungkan Indonesia terhadap kepemimpinan Biden dan Harris. Terlebih di saat dunia tengah menghadapi pandemi, upaya pemulihan ekonomi, hingga upaya menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

Menurut Retno, dunia saat ini membutuhkan semangat kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Multilateralisme yang kuat dan adil juga sangat dibutuhkan dunia untuk saat ini di tengah rivalitas negara-negara besar. "Oleh karena itu, komitmen dan kontribusi AS sangat diperlukan," ujar Menlu Retno.

Indonesia mencatat, sekurangnya tiga hal yang diharapkan dari AS untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Pertama, komitmen AS dalam upaya mitigasi pandemi melalui kerja sama multilateral. "Indonesia mengharapkan kepemimpinan AS untuk memperkuat multilateralisme, termasuk menjadikan PBB lebih responsif dan efektif dan memperkuat WHO ditengah tantangan pandemi yang luar biasa ini," ujar Menlu Retno.

Baca Juga

Kedua, lanjut Menlu Retno, yakni komitmen AS terhadap pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di dunia dan kawasan. Sebab, di tengah rivalitas negara-negara besar, dunia semakin terpecah sehingga Indonesia sangat mengharapkan Amerika dapat menjadi bahan bakar terciptanya dunia yang lebih aman, damai, dan stabil.

"Tindakan dan solusi unilateral yang tidak sejalan dengan hukum internasional harus dihindari. Penyelesaian konflik secara damai harus senantiasa dikedepankan," tegasnya.

Menlu Retno memasukan isu Palestina, Afghanistan, hingga sengketa Laut China Selatan yang dapat AS ikuti kontribusinya dalam menyelesaikan isu-isu tersebut. Di kawasan Asia Tenggara, dan sekitarnya, Indonesia mengharapkan penting bagi AS untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan ASEAN dan memperkuat sentralitas ASEAN.

Harapan ketiga terhadap pemerintahan baru AS, yakni pembangunan tatanan ekonomi dunia yang kokoh dan berkelanjutan. Tantangan pemulihan ekonomi pascapandemi ini memang masih menjadi tantangan bagi semua negara di dunia.

Kepemimpinan AS sangat diharapkan dalam upaya pemulihan ekonomi tersebut. "Indonesia mengharapkan Amerika dapat menjadi bagian dari upaya mendorong sistem perdagangan dunia yang terbuka, berkeadilan dan saling menguntungkan," ujar Menlu Retno.

"Indonesia juga mengharapkan perhatian AS terhadap ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan akan semakin besar di bawah pemerintahan baru AS ini termasuk komitmen AS dalam pemenuhan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030," ujar Menlu melanjutkan.

Selain itu dalam tataran bilateral, Menlu Retno menekankan kerja sama ketahanan kesehatan antara Indonesia dan AS. Indonesia dalam hal ini telah mencanangkan pentingnya penguatan infrastruktur ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional.

"Indonesia mengharapkan kemitraan dengan AS untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional, antara lain melalui pengembangan kemandirian industri bahan baku obat, farmasi, alat kesehatan, kerja sama pengembangan riset dan teknologi kesehatan serta pengambangan mekanisme early warning di bidang kesehatan," ujarnya.

Selain itu, kerja sama pertahanan dan keamanan lintas batas seperti menghadapi terorisme, kerja sama pendidikan hingga pemajuan nilai-nilai bersama juga akan terus dilakukan.


 
Berita Terpopuler