Bos Telkom: Momentum Tepat Bangun Sistem Satu Data Nasional

Sistem satu data akan memudahkan proses pengawasan pelaksanaan vaksinasi.

Dok. Telkom Indonesia
Dirut Telkom Indonesia Ririek Adriansyah.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) atau Telkom Ririek Adriansyah mengatakan situasi pandemi saat ini menjadi momentum tepat dalam membangun sistem satu data yang terpadu. Ririek mengatakan Telkom bersama PT Bio Farma --induk holding BUMN farmasi-- mendapat tugas menyiapkan sistem satu untuk program vaksinasi.

Baca Juga

"(Sistem satu data) ini adalah platform vaksin yang bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk Bio Farma dan berbagai instansi lainnya," ujar Ririek saat Webinar 11th Kompas100 CEO Forum bertajuk: "Let's Collaborate; Rising in Pandemic Era" di Jakarta, Kamis (21/1).

Ririek menyampaikan sistem satu data akan memudahkan proses pengawasan terhadap kualitas, distribusi, hingga pelaksanaan vaksinasi. Ririek mengungkapkan vaksinasi tahap awal terhadap para tenaga kesehatan (nakes) masih mengalami sejumlah kendala dalam persoalan data. Kata Ririek, banyak dari nakes yang tidak segera melakukan registrasi vaksinasi lantaran tidak mendapatkan SMS broadcast dari sistem satu data. 

"Ditemui cukup banyak kendala, yang paling terasa ketidakarutan data, dari mulai data tmpt tinggal, nomer handphone, sehingga ketika kita broadcast SMS ke daftar yang ditargetkan ternyata mereka tidak registrasi karena nomor handphone ganti," ucap Ririek.

Ririek menilai kondisi ini menjadi evaluasi bagi Telkom dan pemerintah sebelum melakukan vaksinasi terhadap masyarakat luas. 

 

 

 

Menurutnya, perbaikan dalam sistem data sendiri akan sangat bermanfaat bagi Indonesia mengingat sistem ini bisa digunakan juga untuk program lainnya. "Momentum pandemi ini digunakan untuk membangun satu data nasional, ini bukan milik Telkom tapi milik negara," ungkap Ririek.

Kata Ririek, pengembangan sistem satu data nasional ini selaras dengan keinginan Presiden Jokowi yang menjadikan pengembangan satu data sebagai keharusan di era digital saat ini. Menurut Ririek, keberadaan sistem satu data akan sangat bermanfaat tak hanya bagi pemerintah, melainkan juga perusahaan BUMN, swasta, hingga masyarakat. 

"Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan adanya satu data yang akurat dan kredibel," lanjut Ririek.

Oleh karena itu, Ririek mengajak seluruh pihak, mulai dari instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memperbaharui datanya agar akurasi sistem data bisa semakin optimal. Ririek mengatakan seluruh sektor saat ini memang harus mengarah pada transformasi digitalisasi. Telkom sendiri terus melakukan transformasi dan inovasi dengan memperkuat konektivitas dengan mengembangkan jaringan 5G yang ditargetkan terwujud pada tahun ini.

"Satu data bukan hanya untuk antisipasi covid, tapi jauh lebih besar karena kita yakin dengan adanya digitalisasi, negara kita punya kesempatan mendekati negara yang lebih maju. Ini harus segera lakukan," kata Ririek menambahkan.

 
Berita Terpopuler