Kekurangan Tenaga, Dinkes DIY Bakal Kembali Rekrut Nakes

Dinkes DIY menyebut penambahan tempat tidur tidak diikuti bertambahnya nakes

Neni Ridarineni.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setjaningastuti. Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY berencana kembali melakukan perekrutan tenaga kesehatan (nakes) untuk penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengisi kekurangan tenaga dalam penanganan Covid-19 di DIY.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY berencana kembali melakukan perekrutan tenaga kesehatan (nakes) untuk penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengisi kekurangan tenaga dalam penanganan Covid-19 di DIY.

Pasalnya, kasus terkonfirmasi positif di DIY masih terus bertambah dan kapasitas rumah sakit juga ditambah dengan meningkatkan jumlah tempat tidur (bed) isolasi penanganan Covid-19. Sementara, penambahan kapasitas bed ini tidak sebanding dengan jumlah nakes yang menangani pasien Covid-19.

"Mau ditambah beberapa SDM-nya, nanti (menyesuaikan) kebutuhan rumah sakit. 

Penambahan bed (saat ini) tidak linear dengan jumlah nakesnya," kata Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (19/1).

Di 2020 lalu, Dinkes DIY sendiri telah melakukan perekrutan nakes. Setidaknya, DIY membutuhkan lebih 200 nakes untuk mengisi kekurangan tenaga.

Namun, hanya 88 nakes yang mendaftar dari 200 lebih kuota yang disediakan. Sedangkan, hanya 26 nakes yang akhirnya diterima karena sebagian besar pendaftar tidak diizinkan keluarga untuk menangani pasien Covid-19.

"Kemarin kan sudah kami lakukan (perekrutan) tapi nyatanya realitanya memang sangat sedikit yang berminat," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga masih terus berupaya meminta tambahan nakes dari Kementerian Kesehatan. Tidak hanya itu, kata Pembayun, rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 juga melakukan perekrutan nakes secara mandiri untuk mengisi kekurangan tenaga penanganan Covid-19.

 

"Jadi ada beberapa rencana atau jalan yang kami upayakan (untuk mengisi kekurangan tenaga)," jelasnya.

 
Berita Terpopuler