Pasien Sudah Sembuh Tapi Hasil PCR Positif, Bagaimana Ya?

Pasien sembuh masih positif bisa jadi masih ada fragmen virus mati yang terdeteksi.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19
Rep: Arie Lukihardianti Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dirut RS Aisyiah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo, Tjatur Priyambodo, mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir tertular kalau ada kerabat atau teman yang hasil swab-nya masih positif Covid-19 padahal sudah sembuh dari semua gejala. Dia mengatakan, pasien positif Covid-19 yang sudah sembuh bisa saja saat di-swab masih positif. Hal itu karena masih ada fragmen virus mati yang terdeteksi di alat PCR.

"Karena ada 'jenazah'-nya virus coronanya atau fragmen virusnya. Jadi, saat diambil tes PCR hasilnya masih dianggap positif," ujar Tjatur di acara talk show kerja sama Republika dengan Satgas Penanganan Covid-19 yang mengangkat tema "Tanda Covid-19 dan Apa yang Harus Dilakukan", Senin (18/1).

Maka dari itu, kata dia, banyak institusi yang membolehkan pekerjanya masuk kantor saat pegawai yang terindikasi Covid-19 tak ada gejala lagi atau sudah sembuh. "Kalau nunggu ke kantor sampai karyawannya negatif, nanti potensinya ngga akan kerja-kerja terus karena kan ada fragmennya atau 'jenazah' virusnya jadi kalau dites ya masih positif. Tapi jangan khawatir tak akan menularkan," paparnya.

Baca Juga

Berdasarkan pengalaman pasiennya, kata dia, ada pasiennya yang sampai tiga bulan tak bisa masuk kerja karena saat dites masih positif.

"Ini memang butuh dipahami. Dan tolong dipahami juga, harus menghindari menyalahkan orang kalau terkena Covid-19, misalnya, menyalahkan tertular karena si A. Tolong jangan seperti itu," katanya.

Tjatur menjelaskan, hitungan virus Covid itu masih ada sekitar 10 hari. Yakni, dimulai dari H-1 saat diambil swab-nya. "H-1 saat di-swab sebaiknya sudah isolasi mandiri. Karena ada potensi suspek kontak erat dengan orang lain," katanya.

Sedangkan, untuk yang gejala ringan, kata dia, 10 hari muncul gejalanya plus tiga hari setelah itu. Jadi, harus paham kapan virus mulai timbul tenggelam.

"Kalau setelah sembuh tiga hari tanpa gejala lagi, ini sembuh tak bisa menularkan lagi," katanya.

Adapun gejala suspek Covid-19, kata dia, secara klinis gejalanya demam akut, riwayat batuk. Kemudian, selama kurang lebih tiga hari demam, kelelahan, batuk, sakit kepala, mual, sesak napas, diare, muntah, dan turun kesadaran.

"Kalau gejala epidemiologis dalam 14 hari sebelum timbul gejala pernah pergi ke luar negeri, bekerja di tempat yang berisiko tinggi penyebaran," katanya.

 
Berita Terpopuler