Kamar Isolasi Secapa AD Telah Diisi 34 Pasien Covid-19

Pengalihfungsian ruangan Secapa AD untuk isolasi karena tempat isolasi lain penuh

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas medis beraktivitas di ruang perawatan pasien Covid-19 di RS Darurat Covid-19 Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Selasa (12/1). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama TNI AD mengubah barak Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) menjadi RS Darurat Covid-19 yang memiliki daya tampung sekitar 180 pasien dan diharapkan mampu meringankan beban rumah sakit rujukan di Jawa Barat yang saat ini tingkat keterisian ruang isolasi pasien Covid-19 sudah mencapai 77,87 persen. Foto: Abdan Syakura/Republika
Rep: Arie Lukihardianti Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah mengalihfungsikan beberapa ruangan di Secapa AD sebagai tempat isolasi sementara pasien Covid-19. Rumah Sakit daerah ini dibuat, karena tempat isolasi yang lain di sekitar Bandung Raya sudah penuh.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, saat ini jumlah pasien yang dirawat di Secapa AD sudah mencapai 34 orang. Sedangkan jumlah tempat tidur di Secapa AD mencapai 180.

"Sekarang keterisiannya sudah 18,87 persen. Pasien laki-laki ada 24 orang dan perempuan 10 orang," ujar Setiawan dalam paparan saat rapat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat di Makodam III Siliwangi, Senin (18/1).

Baca Juga

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) melihat tempat tidur pasien saat meninjau RS Darurat Covid-19 Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Selasa (12/1). Peninjauan RS Darurat Covid-19 Secapa AD tersebut dilakukan guna memastikan kesiapan tenaga medis serta fasilitas perawatan untuk penanganan pasien Covid-19 dengan gejala ringan yang rencananya akan dipergunakan pada pekan ini. Foto: Abdan Syakura/Republika - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)


Saat ini, kata dia, para pasien yang dirawat di Secapa AD kondisinya masih baik, tidak ada keluhan. Jumlah keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan mencapai 72,45 persen. Angka ini, menurun di mana pekan lalu mencapai 77,87 persen.

Menurut Setiawan, untuk rumah sakit rujukan yang bisa menerima pasien Covid-19 di Jabar mencapai 308. Tempat tidur di seluruh rumah sakit ini angkanya naik 64 dibandingkan pekan kemarin menjadi 9.612.

Kemudian, kata dia, ada tempat tidur isolasi di runga IGD mencapai 677, serta 466 tempat tidur di ICU. "Jadi totalnya tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan seluruhnya ada 10.755," katanya.

Sementara untuk keterisian tempat tidur, kata dia, di luar rumah sakit rujukan yang berada di setiap kabupaten kota keterisiannya mencapai 62,99 persen atau 1.903 tempat tidur. "Sisa tempat tidur yang bisa digunakan mencapai 1.118 atau 37 persen," katanya.

Saat ini, kata dia, daerah yang tempat isolasinya sudah amat minim ada di Kabupaten Karawang dengan 79,74 persen. Kemudian ada Kabupaten Pangandaran 90 persen, kabupaten Cianjur 100 persen, Kota Depok 84 persen, dan Kabupaten Tasikmalaya capai 102 persen.

Sebanyak 95.459.943 orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona atau Covid-19. Sementara, Indonesia menempati urutan ke-20 negara dengan jumlah kasus tertinggi, setelah empat hari berturut-turut mencapai rekor penambahan kasus baru.

Data tersebut dikutip di laman World O Meter pada Senin (18/1) pukul 8.01 WIB. Berdasarkan data tersebut, sebanyak 2.039.037 orang meninggal dan 65.151.602 sembuh dari kasus corona. Adapun dari 221 negara masyarakatnya sudah terjangkit corona, Indonesia menempati peringkat ke-20. Dengan total kasus sebanyak 907.929, dan kematian 25.987, sementara total kasus yang sembuh 736.460 orang.

Setelah Indonesia, posisi ke-21 ada Czechia dengan total kasus 889.159 dengan total kematian sebanyak 14.338 orang dan yang sembuh 569.429 orang.

 
Berita Terpopuler