Data FDR Pesawat Sriwijaya Air Berkualitas Baik

FDR berisi rekaman data perjalanan pesawat.

Republika/Thoudy Badai
Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-18 yang jatuh di perairan Pulau Seribu diperlihatkan kepada awak media di Dermaga JICT, Jakarta, Selasa (12/1).
Rep: Rahayu Subekti Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki hari ketiga setelah penemuan flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC pada Selasa (12/1), Komite Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT) masih menganalisis salah satu kotak hitam pesawat tersebut.

Baca Juga

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan saat ini data dari FDR sudah berhasil diunduh dan memiliki kualitas yang baik. "Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik. Saat ini sedang kita pelajari," kata Soerjanto dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (15/1).

Sebelumnya, Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan sudah menerima crash survivable memory unit (CSMU). Nurcahyo mengatakan, CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan dan panas hingga suhu seribu derajat celcius selama satu jam.

Nurcahyo mengatakan, sebelum pengunduhan data dilakukan, KNKT melakukan proses khusus terhadap CSMU tersebut. "Kami membersihkan unit memori dari kotoran sisa garam yang menempel karena terendam di laut," jelas Nurcahyo.

 

KNKT juga telah mengumpulkan data radar (ADS-B) dari Airnav Indonesia. Dari terekamnya data hingga pesawat berada di ketinggian 250 kaki, mengindikasikan sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data.

Dari data tersebut, KNKT menduga mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air. Dari data Airnav Indonesia, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB.

Selanjutnya pesawat terbang menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB hingga mencapai ketinggian 10.900 kaki. Tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pada ketinggian 250 kaki.

 
Berita Terpopuler