Mahasiswa UMM Bagi APD ke Sejumlah RS di Malang

Ini dukungan kepada dokter dan tenaha kesehatan yang berkorban menghadapi pandemi

dok. Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberi kontribusi pembagian Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa layanan kesehatan di Malang.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberi kontribusi pembagian Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa Rumah Sakit (RS) di Malang. Bantuan yang diberikan mahasiswa Noor Febriyansyah, Muhammad Reza Setiawan, Moch Dafa Balia Karim, dan Muchamad Ul Hakim ini dilatarbelakangi meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.

Dosen pembimbing, Iis Siti Aisyah, mengatakan agenda yang bekerja sama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan DAU ini berlangsung beberapa waktu lalu. Di agenda tersebut, mereka membagikan 150 APD ke sejumlah rumah sakit seperti RSUD Syaiful Anwar, RS UMM, RS Islam Aisyiyah dan Puskesmas DAU.

Baca Juga

"Ini adalah bentuk dukungan kepada dokter dan tenaga kesehatan yang telah berkorban untuk menghadapi pandemi," ucapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Rabu (13/1).

Selain itu, tim UMM juga membuat website di beberapa TK Aisyiyah Malang. Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung proses pengelolaan data dan publikasi. Utamanya, di TK Aisyiyah Malang karena banyak data yang masih dikelolah secara manual.

Selama ini, Aisyiyah memiliki program pemeriksaan kesehatan yang diadakan secara rutin di TK Aisyiyah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak. "Sayangnya, data-data yang diperoleh masih direkap secara manual sehingga menyulitkan pemeriksaan,” kata dosen jurusan Teknik Mesin UMM tersebut.

Anggota tim, Noor Febriyansyah, bercerita proses pembuatan website cukup menantang. Apalagi tak ada satu anggota yang ahli dalam penyusunan dan pengoperasian website. Namun didorong keinginan kuat untuk bermanfaat bagi sesama, dia dan tim akhirnya bisa menyusunnya meski harus mencari tutorial dan belajar secara ke sejumlah rekan.

Febri mengaku timnya sangat ingin membagikan pengetahuan mengenai website ini kepada para guru TK. Namun situasi pandemi menghalangi keinginan tersebut. “Saya harap website ini bisa mempermudah pengelolaan dan publikasi data di TK Aisyiyah Malang,” ungkap mahasiswa asal Kalimantan tersebut.

 
Berita Terpopuler