Abaikan Covid-19, Ribuan Umat Katolik Berkumpul di Manila

Mereka memberi penghormatan kepada patung Black Nazarene Yesus.

Pixabay
Abaikan Covid-19, Ribuan Umat Katolik Berkumpul di Manila. Ilustrasi Covid-19
Rep: Ali Mansur Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Ribuan peziarah Katolik berkumpul di ibu kota Filipina untuk memberi penghormatan kepada patung Black Nazarene Yesus Kristus, Sabtu (9/1). Namun ada pembatasan kehadiran ke acara tersebut, karena pembatasan kesehatan akibat pandemi Covid-19 yang terus berlanjut secara signifikan.

Baca Juga

Dikenal dengan istilah Spanyolnya, "Translacion", prosesi tahunan di Manila dianggap sebagai salah satu pertunjukan devosi Katolik terbesar di dunia, menarik lebih dari satu juta orang. Hanya saja semua itu telah berubah tahun ini karena Covid-19.

Covid-19 sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 500 ribu orang Filipina dan merenggut nyawa hampir 10 ribu lainnya. Umat ​Katolik yang kebanyakan mengenakan kemeja merah dan merah marun, berkumpul sebelum fajar pada Sabtu untuk melihat sekilas patung itu.

Biasanya patung tersebut diarak keliling Manila selama berjam-jam. Namun karena pembatasan Covid-19, itu disimpan di dalam gereja di distrik Quiapo.

Dikutip dari Aljazirah, Sabtu (9/1), tahun ini, pihak berwenang melarang peziarah menghadiri pertemuan keagamaan tanpa alas kaki - sebuah tradisi di tahun-tahun sebelumnya. Pemuja juga dilarang membawa tas punggung dan hanya diperbolehkan membawa botol air transparan. Di dalam gereja, hanya 400 orang yang diizinkan menghadiri kebaktian setiap jam, dan mereka diharuskan memakai masker dan pelindung wajah.

 

Pelanggaran Jarak Sosial

Pada pukul 06.00 waktu setempat, Sabtu, laporan mengatakan setidaknya 20 ribu orang telah berkumpul di distrik kota Quiapo. Kerumunan bertambah menjadi lebih dari 22 ribu seiring berjalannya hari.

Polisi telah memasang barikade di sekitar gereja di mana ikon religius disimpan, untuk mencegah orang-orang terlalu dekat dengan prosesi. Tetapi situs berita ABS-CBN kemudian melaporkan protokol jarak sosial tidak diikuti dengan benar karena kerumunan mulai berkumpul lebih dekat untuk mendapatkan citra Kristus.

Mantan presiden Philippine College of Physicians, Tony Leachon mengatakan pelanggaran pembatasan kesehatan bisa menjadi formula penyebaran super dan lonjakan besar kasus Covid. “Tuhan pasti akan mengerti jika kita akan tinggal di rumah,” katanya.

Peziarah percaya menyentuh gambar Black Nazarene atau hanya berada di hadapannya, dapat menyembuhkan orang sakit atau membawa keberuntungan. Patung hangus itu diyakini selamat dari kebakaran di abad ke-17 saat dalam perjalanan ke Filipina, yang menjadi benteng Katolik Asia selama 400 tahun sebagai koloni Spanyol.

Kritikus mengatakan prosesi, yang biasanya memakan waktu sekitar 20 jam, merupakan campuran takhayul dan risiko yang tidak perlu bagi peserta. Tetapi para pejabat Gereja mengatakan praktik tersebut adalah ekspresi iman yang bersemangat di negara berpenduduk lebih dari 105 juta yang berpenduduk mayoritas Kristen.

 

 

https://www.aljazeera.com/news/2021/1/9/thousands-of-nazarene-pilgrims-flock-to-manila-amid-covid-worries

 
Berita Terpopuler