Muslim AS Kutuk Penyerbuan Capitol

Mereka menggambarkan serangan itu sebagai tindakan pemberontakan.

EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Muslim AS Kutuk Penyerbuan Capitol . Seorang pendukung Presiden AS Donald J. Trump duduk di meja Ketua DPR AS Nancy Pelosi, setelah pendukung Presiden AS Donald J. Trump melanggar keamanan Capitol AS di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Pengunjuk rasa menyerbu AS Capitol tempat sertifikasi suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah kelompok hak-hak sipil terkemuka Amerika telah mengutuk serangan terhadap Capitol. Mereka menggambarkan serangan itu sebagai tindakan pemberontakan dengan kekerasan.

Baca Juga

"Serangan di Gedung Kongres AS merupakan puncak dari ekstremisme sayap kanan yang pertama kali dilancarkan Donald Trump di jalur kampanye lima tahun lalu," kata Direktur Eksekutif Nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Nihad Awad dalam sebuah pernyataan, dilansir di About Islam, Jumat (8/1).

Awad menyebut pendukung Trump bersenjata yang menyerbu Capitol AS adalah pemberontak yang kejam. Karenanya Awad berharap, agar semua orang yang terkepung itu dapat kembali dengan selamat.

"Kami berdoa untuk keselamatan semua orang yang dikepung di Capitol Hill, termasuk anggota parlemen dan staf mereka. Kami menyerukan kepada pemerintah kami untuk melindungi mereka yang berada dalam bahaya," ujar Awad.

"Kami juga mendesak Kongres menuntut Presiden Trump, yang bertanggung jawab atas setiap tindakan kekerasan yang dilakukan hari ini, mengundurkan diri atau menghadapi pemakzulan,” ujarnya.

 

Hal ini terjadi setelah para pendukung Presiden Trump yang marah, menyerbu Capitol AS pada Rabu (6/1) dalam protes kacau yang bertujuan menggagalkan transfer kekuasaan secara damai. Mereka memaksa anggota parlemen untuk dilarikan dari gedung dan mengganggu kemenangan Joe Biden's Electoral College. Insiden tersebut telah menewaskan empat orang. 

Politikus dari Minnesota Ilhan Omar yang sering menjadi target Presiden Trump, mengumumkan dia tengah menyusun artikel pemakzulan terhadap Trump. "Saya sedang menyusun artikel pemakzulan," katanya melalui akun Twitter.

“Donald J. Trump harus diberhentikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan  dicopot dari jabatannya oleh Senat Amerika Serikat. Kami tidak dapat mengizinkannya untuk tetap menjabat, ini masalah menjaga Republik kami dan kami harus memenuhi sumpah kami," tambahnya.

Beberapa jam setelah massa pro-Trump masuk ke Capitol AS untuk memprotes hasil pemilu 2020, Kongres telah mengesahkan pemilihan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden AS. Pengumuman itu dibuat oleh Senator Minnesota Amy Klobuchar pada Kamis pagi pukul 03.39 waktu AS.

 

Wakil Presiden Mike Pence kemudian mengulang jumlah tersebut pada pukul 03.40 pagi, pertama untuk presiden, kemudian untuk wakil presiden. Biden akan menggantikan Trump di Gedung Putih pada 20 Januari.

 
Berita Terpopuler