Kiper Berdarah Indonesia Buat Kelam Rekor Penalti Sanchez

Alexis Sanchez hanya mencetak empat gol dari 12 penalti.

EPA-EFE/Sebastio Moreira
Alexis Sanchez
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inter Milan menelan kekalahan memalukan dari Sampdoria. Inter bertekuk lutut 1-2 dalam pertandingan di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Kamis (7/1) dini hari WIB.

Dalam laga itu, Inter berkesempatan unggul lebih dulu lewat titik putih. Namun Alexis Sanchez gagal menjalankan tugasnya.

Sanchez tak mampu menaklukkan kiper muda Sampdoria berdarah Indonesia, Emilio Audero Mulyadi. Sepakan Sanchez yang diarahkan ke sisi kiri bawah berhasil dibaca Emil. Ia melompat menjatuhkan badannya menghentikan bola. 

Momen kegagalan Sanchez pada menit ke-11 krusial karena Sampdoria justru membuka skor lewat penalti Antonio Candreva pada menit ke-23.

Kegagalan penalti Sanchez ke gawang Sampdoria yang kedelapan dari 12 percobaan di klub dan tim nasional. Laju delapan kemenangan Inter pun terhenti gara-gara kegagalan pemain timnas Cile ini. Sanchez sebenarnya bukan penendang penalti utama, melainkan Romelu Lukaku. Namun Lukaku baru bermain pada babak kedua.

Catatan Goal, menyebutkan Sanchez hanya mencetak 4 gol dari 12 penalti. Ia mencetak penalti dalam laga Inter kontra Brescia musim lalu. Tiga penalti lainnya dicetak saat berseragam Arsenal. 

Sisanya, Sanchez gagal...

.

Kiper Sampdoria keturunan Indonesia-Italia, Emilio Audero Mulyadi berlatih di Stadion GBK, Selasa (5/8). Saat itu Emil masih memperkuat Juventus. (Republika/Edwin Dwi Putranto)

Sisanya, Sanchez gagal menjadi eksekutor saat memperkuat Cile, Arsenal, Manchester United dan Inter. Di Udinese dan Barcelona, pemain 32 tahun ini tak pernah mengambil penalti. 

Terlepas dari itu, andai Emil tak cekatan, mungkin Sanchez tak jadi pesakitan. Audero memulai karier di tim muda Juventus. Ia lahir di Mataram, NTB pada 18 Januari 1997 dari ayah orang Indonesia dan ibu Italia. 

Emil pindah ke Italia pada tahun 2010. Di sana ia bergabung bersama salah satu klub kemudian diundang oleh Juventus Allievi (U-17) untuk mengikuti sesi latihan dan akhirnya direkrut.

Emil mendapatkan penghargaan The Young Italy Talents of The Future 2012 dan Antonio Conte yang jadi pelatih Juventus saat itu tertarik membawanya ke tim utama. 

Sayangnya, Emil hanya sekali bermain karena berstatus ban serep. Ia kemudian dipinjamkan ke Venezia pada musim 2017/2018. Semusim kemudian, giliran Sampdoria meminjamnya. Puas dengan aksi Emil, Sampdoria mempermanenkan statusnya pada 2019.

 
Berita Terpopuler