Balai Rehabilitas Ini Disebut Risma yang Tampung Tunawisma

Di balai tersebut para PMKS diberi pelatihan kewirausahaan.

istimewa
Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi, Kokom Komalawati, Kamis (7/1).
Rep: Uji Sukma Medianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, Belum genap sebulan menjabat Menteri Sosial, nama Tri Rismaharini langsung hangat dibicarakan baru-baru ini. Dia langsung tancap gas melakukan blusukan ke kaum papa di kolong jembatan Jakarta. 

Aksinya itu tentu menuai pro kontra. Mantan Wali Kota Surabaya itu mengatakan, para pemulung yang ia temui, dipindahkan ke sebuah balai rehabilitasi di Kota Bekasi. Yakni  Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi.

Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pemulung (BRSEGP) Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Kamis (7/1). - (Republika/Uji Sukma Medianti)

Republika.co.id pun berkesempatan mengunjungi balai yang disebut-sebut menjadi tempat dibawanya para gelandangan dan tunawisma yang ditemui Risma di Jakarta. Tempat itu beralamat di Jalan HM Djoyo Martono Nomor 19, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Saat masuk melalui pintu utama, tak banyak aktivitas yang tampak di area lahan tersebut.

Kemudian, Republika pun diarahkan ke lokasi asrama para gelandangan. Tepatnya di sebelah kiri pintu masuk utama. Asrama yang digunakan menjadi tempat tinggal para gelandangan tersebut nampak serupa dengan wisma penginapan pada umumnya. 

Di sana tersedia ruang-ruang keterampilan seperti tempat pijat, salon, mesin jahit, dan juga bengkel mobil. 

 

 

Kepala BRSEGP Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Kokom Komalawati, mengatakan, jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di balai tersebut ada 22 orang. Kokom menyebut, mereka datang sejak pertama kali Risma dilantik. 

“Ada 22 PMKS, dari wilayah DKI Jakarta semua. Sejak tanggal beliau dilantik hari pertama kerja sampai dengan hari ini,” ujar dia kepada wartawan, Kamis (7/1).

Sebelumnya, Kokom menjelaskan, jumlah PMKS yang ditampung di balai, sedang dibatasi karena pandemi Covid-19. Tujuannya, agar mengurangi risiko terpapar. Namun, pada awal 2021 ini, Mensos membuat gebrakan terkait dengan PMKS atau pemulung dan gelandangan.

“Nah ini sudah memasuki tahun anggaran 2021, terus ibu menteri masuk di hari pertama. Beliau bekerja membuat satu gebrakan terkait dengan PPKS pemulung dan atau gelandangan atau pengemis,” ujarnya.

Dia menjelaskan, di balai tersebut para PMKS diberi pelatihan kewirausahaan. Seperti menjahit, membuat pupuk kompos, ternak lele dan juga menanam pohon. Selain itu, ada juga dukungan psikososial, monitoring kesehatan fisik, suhu tubuh, dan juga mental psikologis.

 

“Kegiatannya ada kewirausahaan, ada bermacam-macam, yang sudah berjalan selama ini ada keterampilannya,” ujar dia.

 
Berita Terpopuler