Densus: Terduga Teroris Makassar Rencanakan Bom Bunuh Diri

Densus mengatakan dua terduga teroris Makassar sudah rencanakan aksi bom bunuh diri.

MgIT03
Ilustrasi Terorisme
Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Analis Utama Intelijen Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brigjen Ibnu Suhendra mengatakan MR (45) dan SA (22), dua terduga teroris yang tewas ditembak, sudah merencanakan aksi bom bunuh dirinya dalam waktu dekat ini. Keduanya disebut sudah melakukan persiapan untuk menjalankan aksinya.

Baca Juga

"Keduanya itu sudah meniatkan dan merencanakan bom bunuh dirinya. Mengenai di mana dan kapan itu kami belum dapat," ujarnya di Makassar, Kamis (7/1).

Ibnu mengatakan, kedua terduga teroris ini sudah melakukan persiapan panjang untuk menyukseskan niatnya itu. Salah satunya berlatih secara rutin menembak di hutan dan naik gunung (i'dad). Bukan cuma itu, sarana pendukung untuk memuluskan niatnya itu juga sudah disiapkan, berupa beberapa pucuk senapan angin laras panjang jenis PCP, target sasaran tembak, korek kayu dan peralatan lain.

"Kami bergerak cepat. Mereka semua ini sudah melakukan persiapan panjang. Mereka rutin naik gunung dan latihan menembak," katanya.

Sementara itu, Kabag Penum Polri Kombes Ahmad Ramdhan mengatakan, MR dan SA pernah menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015. Hal itu dilakukan bersama pengikut lain JAD di Ponpes Arridho. Pimpinan Ponpes Arridho, Ustaz Basri, telah meninggal dunia di Pulau Nusa Kambangan.

Mertua dan menantu ini bersama keluarganya juga sempat hendak bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2016. Namun upaya itu digagalkan polisi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

MR dan SA bersama pengikut lainJADjuga rutin menggelar pengajian negara khilafah di rumahnya, di Villa Mutiara dan Yayasan Arridho. Polisi juga mengungkap keduanya pernah berperan terkait aksi terorisme maupun terhadap pelaku tindak pidana terorisme.

 

 

 
Berita Terpopuler