Puncak Klasemen Memanas, Isu 'Hadiah Penalti' Mencuat

MU berpeluang besar menjungkalkan Liverpool dari puncak klasemen.

EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Juergen Klopp
Rep: Rahmat Fajar/Muhammad Ikhwanuddin Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Persaingan juara bertahan Liverpool dan Manchester United di puncak klasemen Liga Primer Inggris tampaknya tidak hanya terjadi di lapangan hijau. Di luar lapangan, pelatih Liverpool Juergen Klopp mulai melempar isu panas soal hadiah penalti yang selama ini menguntungkan Manchester United.

Kekalahan Liverpool 0-1 dari tuan rumah Southampton pada Selasa (5/1) kemarin memang semakin memanaskan persaing di puncak klasemen. Dengan kekalahan tersebut, Liverpool gagal menjauh dari kejaran Manchester United. The Reds dan The Red Devils masih sama-sama mengantongi 33 poin.

MU sebaliknya kini berpeluang besar menjungkalkan Liverpool dari puncak klasemen. Karena, skuad Ole Gunnar Solskjaer masih memiliki kelebihan satu laga yang belum dimainkan.

MU baru akan memainkan laga Liga Primer lawan Burnley pada 13 Januari mendatang. Jika menang atau minimal seri, MU sudah pasti langsung menggeser Liverpool dari singgasana.

Usai laga lawan Southampton, Klopp langsung melempar isu panas soal hadiah penalti. 

 

 

Isu Panas

Klopp merasa timnya tidak mendapat keadilan dalam soal penalti. Pelatih asal Jerman itu menilai Liverpool seharusnya mendapat hadiah penalti ketika Sadio Mane dijatuhkan Kyle Walker-Peters di kotak penalti.

Namun, VAR menyatakan hal tersebut bukan sebuah pelanggaran. Liverpool pun akhirnya menyerah 0-1 dari Southampton.

''Saya melihatnya lagi dengan sudut pandang yang lebih baik. Itu adalah penalti. Saya sempat bilang ke ofisial pertandingan dan dia bilang itu bukan penalti," kata Klopp, seperti dilansir Sports Mole, Selasa (5/1).

Klopp pun membawa-bawa Manchester United dalam soal hadiah penalti. ''Saya sekarang mendengar bahwa Manchester United mendapat lebih banyak penalti selama dua tahun daripada yang saya dapatkan dalam lima setengah tahun. Saya tidak tahu apakah itu salah saya atau kenapa itu bisa terjadi," katanya dikutip dari BBC.

Ole Gunnar Solskjaer hanya tertawa mendengar tudingan Klopp.

Hanya Tertawa

Pelatih Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer, hanya tertawa menanggapi klaim Juergen Klopp soal perbandingan jumlah penalti yang didapatkan kedua tim. Solskjaer menilai apa yang disampaikan Klopp tersebut hanya untuk memengaruhi wasit. 

Solskjaer tak ingin terlalu jauh menanggapi pernyataan Klopp. Baginya, hal itu tak penting karena Solskjaer memilih fokus menghadapi Manchester City pada Kamis (7/1) dini hari nanti.

"Itu fakta? Mungkin. Saya tidak akan menghitung berapa banyak penalti yang mereka miliki,'' kata Solskjaer. 

''Jadi, jika mereka ingin menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ketika kami dilanggar di kotak penalti, maka saya tidak akan menghabiskan waktu untuk itu,'' ujarnya.

Daily Mail menurunkan laporan yang membuka fakta sesungguhnya soal perolehan jumlah penalti kedua tim.

Fakta Sesungguhnya

Berdasarkan catatan statistik, klaim Klopp tidak sepenuhnya tepat. Seperti dilansir Daily Mail, sejak resmi ditukangi Klopp pada Oktober 2015, Liverpool mendapatkan hadiah tendangan penalti sebanyak 30 kali dari 199 laga di pentas Liga Primer Inggris.

Sementara United, sejak Ole Gunnar Solskjaer menjabat sebagai caretaker pada November 2018, mendapatkan hadiah tendangan penalti sebanyak 27 kali dari 75 laga. Jadi, secara teknis, Liverpool justru memiliki catatan hadiah tendangan penalti lebih banyak dibandingkan Setan Merah.

''Kendati begitu, di bawah kendali Klopp, Liverpool rata-rata hanya mendapatkan satu tendangan penalti per tujuh laga,'' tulis laporan Daily Mail.

Jumlah tersebut lebih sedikit dari jumlah hadiah penalti yang diterima MU. Sejak ditangani Solskjaer, tulis Daily Mail, MU menerima hadiah satu tendangan penalti tiap tiga pertandingan.

 
Berita Terpopuler