Waspada 10 Mitos Turunkan Berat Badan

Ada mitos yang sering disalahpahami masyarakat terkait penurunan berat badan.

www.freepik.com
Foto: Menjaga berat badan (ilustrasi).
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama musim liburan, sebagian besar orang mengonsumsi lebih banyak kalori alih-alih membakarnya. Karena itu, di awal tahun 2021, mungkin banyak orang yang memiliki ‘pekerjaan rumah’ untuk menurunkan berat badan.

Berbicara soal penurunan berat badan, berikut ada beberapa mitos yang sering disalahpahami masyarakat. Berikut uraiannya seperti dilansir dari laman Medical News Today pada Selasa (5/1).

Baca Juga

1. Melewatkan sarapan membantu menurunkan berat badan
Selama ini banyak yang percaya bahwa tidak sarapan dapat membantu menurunkan berat badan. Sayangnya, para peneliti mengatakan bahwa itu hanya mitos. Sebuah studi, yang diterbitkan pada tahun 2010, menganalisa informasi asupan makanan dari 2.184 orang berusia 9 hingga 15 tahun. Dua puluh tahun kemudian, para peneliti meminta informasi yang sama lagi.

Mereka membandingkan data dari orang-orang yang melewatkan sarapan selama masa kanak-kanak dan dewasa, dengan data peserta yang selalu sarapan. Menariknya, peserta yang tidak sarapan selama masa kanak-kanak dan dewasa cenderung memiliki lingkar pinggang lebih besar dan kadar kolesterol total lebih tinggi.



2. Makan cabai bantu menurunkan berat badan
Beberapa orang percaya bahwa makanan seperti nanas, jahe, bawang merah, alpukat, asparagus, seledri, cabai, brokoli, teh hijau, dan bawang putih mempercepat metabolisme tubuh, sehingga membantu tubuh membakar lemak. Sayangnya ini hanya mitos.

3. Suplemen penurun berat badan dapat membantu
Produk suplemen tertentu mengklaim bahwa mereka juga membantu tubuh membakar lemak. Pada kenyataannya, ini umumnya tidak efektif dan berbahaya. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat melaporkan bahwa mereka telah menemukan ratusan produk suplemen berbahan tidak aman atau senyawa yang belum cukup dipelajari pada manusia.

4. Makanan rendah lemak membantu menurunkan berat badan
Tentu saja, makanan rendah lemak lemak cenderung mengandung lebih sedikit lemak. Namun, beberapa produk terkadang memiliki tambahan gula atau garam. Perlu dicatat bahwa rendah lemak tidak selalu berarti kandungan lemaknya sedikit. Bisa saja, itu berarti kandungan lemak suatu produk lebih rendah daripada versi lemak penuhnya.

5. Jangan ngemil
Orang mungkin percaya bahwa ngemil adalah dosa utama dari diet. Namun, dalam beberapa kasus, ngemil dapat membantu seseorang mengelola asupan kalori dengan lebih efektif. Cuma tetap ya pilih camilan yang sehat semisal buah-buahan atau yogurt rendah lemak.

6. Jangan makan manis dan berlemak sama sekali
Tentu saja, membatasi suguhan manis dan berlemak tinggi itu penting, tetapi jangan sampai menghentikannya sama sekali. Sesekali boleh kok ngemil asal tahu takaran saja.

7. Hindari konsumsi gula tertentu
Ada informasi bahwa gula yang diproses secara minimal, seperti gula dalam sirup maple atau madu, lebih menyehatkan daripada gula putih. Pada kenyataannya, tubuh kita memproses gula dengan cara yang sama. Daripada fokus pada pemrosesan gula, lebih penting menghitung kadar gula dalam makanan apa pun. Semua jenis gula menyediakan sekitar 4 kalori per gram.

8. Pemanis buatan itu menyehatkan
Untuk menurunkan asupan gula, banyak orang memilih pemanis rendah atau tanpa kalori, seperti aspartam. Ini dapat mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi, tetapi beberapa penelitian telah mengaitkan pemanis buatan atau nonnutritif dengan penambahan berat badan.

9. Anda dapat menargetkan pembakaran lemak di area tertentu
Beberapa orang sangat ingin menghilangkan lemak di area tertentu, seperti paha atau perut. Pada kenyataannya, penargetan ini tidak mungkin dilakukan. Semua tubuh merespons penurunan berat badan secara berbeda, dan kita tidak dapat memilih bagian lemak mana yang akan digunakan terlebih dahulu.

Namun, jika program diet dilakukan dengan latihan untuk mengencangkan area tertentu, hal ini dapat memberikan kesan penurunan berat badan yang lebih spesifik untuk wilayah tertentu.

10. Fad diet sangat baik
Fad diet merupakan diet yang menganjurkan untuk meniadakan jenis makanan yang mengandung nutrisi dalam menu harian. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakana bahwa fad diet membatasi asupan nutrisi, sehingga orang mempraktikkannya bisa jadi tidak sehat, dan cenderung gagal dalam jangka panjang.

 
Berita Terpopuler