Jokowi Sebut Investasi Lebih Deras di Awal 2021

Realisasi investasi yang kencang akan memberi efek ikutan terbukanya lapangan kerja.

Mgrol101
Ilustrasi Investasi
Rep: Sapto Andika Candra Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia mulai bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19. Bahkan ia juga menyampaikan bahwa tahun 2021 ini dibuka dengan lebih capaian investasi yang lebih tinggi. Kendati tidak menyebutkan angkanya, Jokowi menjadikan hal ini sebagai parameter pemulihan ekonomi di tahun ini. 

Baca Juga

"Perekonomian sudah mulai sedikit bangkit dan akan terus bangkit lebih baik, ditandai dengan semakin banyaknya investasi di awal tahun 2021 ini," kata Jokowi dalam Rapat Terbuka Dies Natalis ke-58 Universitas Brawijaya, Selasa (5/1). 

Menurut presiden, realisasi investasi yang semakin kencang akan memberikan efek ikutan berupa terbukanya lapangan kerja yang lebih banyak. Selain itu, investasi juga menyumbang porsi pertumbuhan ekonomi yang tidak sedikit. Semakin tingginya minat investasi di Indonesia, ujarnya, juga membuktikan bahwa Indonesia semakin kompetitif di pasar dunia. 

 

Awal tahun 2021 ini, pemerintah memang berniat meluncukan lembaga pengelola investasi (LPI) atau yang selama ini populer disebut sovereign wealth fund (SWF), berjuluk Indonesia Investment Authority (INA). Desember lalu, Presiden Jokowi sempat mengungkapkan bahwa sejumlah negara sudah menyatakan ketertarikannya untuk masuk sebagai investor seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, dan Kanada. 

Menanggapi tantangan ekonomi tahun 2021, Jokowi juga meminta kepada civitas academica Unibraw untuk meningkatkan peran dalam mencetak SDM unggul yang siap terjun ke industri. Presiden juga meminta agar para peneliti di perguruan tinggi tidak hanya puas dengan kepemilikan paten saja, namun juga harus menggandeng industri untuk hilirisasi.

 
Berita Terpopuler