Iran Sita Kapal Tanker Korea Selatan

Kapal itu disita diduga karena mencemari Teluk dengan bahan kimia.

AP
Kapal Iran (ilustrasi).
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Korps Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan di perairan Teluk dan menahan awaknya. Seoul pun mengonfirmasi penyitaan sebuah kapal tanker kimia Korea Selatan oleh otoritas Iran di perairan Oman dan menuntut pembebasan segera.

Laporan media Iran pada Senin (4/1) mengatakan, angkatan laut Korps Garda Revolusi Iran menangkap kapal tersebut karena mencemari Teluk dengan bahan kimia. "Menurut laporan awal oleh pejabat lokal, ini murni masalah teknis dan kapal dibawa ke pantai karena mencemari laut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.

Kantor berita semi-resmi pemerintah Iran, Tasnim menerbitkan gambar-gambar yang menunjukkan speedboat Korps Garda Revolusi Iran mengawal kapal tanker HANKUK CHEMI. Kapal ini disebut membawa 7.200 ton etanol.  TV pemerintah Iran mengatakan, kapal tanker itu ditahan di kota pelabuhan Bandar Abbas

Anggota awak kapal yang ditahan termasuk warga negara Korea Selatan, Indonesia, Vietnam dan Myanmar. Stasiun. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan, kapal itu memiliki 20 anggota awak.

Juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain, Rebecca Rebarich, mengatakan, pasukan mereka mengetahui insiden itu dan sedang memantau situasinya. Departemen Luar Negeri AS meminta Iran untuk segera melepaskan kapal tanker itu.

"Rezim terus mengancam hak navigasi dan kebebasan di Teluk Persia sebagai bagian dari upaya yang jelas untuk memeras masyarakat internasional agar mengurangi tekanan sanksi," kata seorang perwakilan Departemen Luar Negeri.

Baca Juga

Perusahaan Inggris Ambrey mengatakan kapal berbendera Korea Selatan yang dimiliki oleh DM Shipping Co telah berangkat dari Petroleum Chemical Quay di Jubail, di Arab Saudi, sebelum insiden tersebut. Perusahaan keamanan maritim lainnya, Dryad Global, mengatakan di laman webnya bahwa kapal tanker kimia itu kemungkinan telah ditahan oleh pasukan Iran di Selat Hormuz saat masuk ke Fujairah di Uni Emirat Arab. Dwina Agustin/reuters


 
Berita Terpopuler