Vaksinasi Covid-19 Dimulai di 33 Fasilitas Kesehatan Solo

Vaksinasi Covid-19 akan dilakukan mulai 14 Januari 2021

istimewa
Vaksin Covid-19, ilustrasi
Rep: Binti Sholikah Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mulai melakukan vaksinasi Covid-19 tahap pertama mulai 14 Januari 2021. Vaksinasi tahap pertama menyasar tanaga kesehatan.

Vaksinasi akan dilakukan di 33 fasilitas kesehatan (faskes) yakni seluruh rumah sakit dan puskesmas di Solo. Berdasarkan data DKK Solo, jumlah tenaga kesehatan di Solo sebanyak 12.227 orang. Dengan demikian, dibutuhkan 24.454 dosis vaksin untuk tenaga kesehatan di Solo.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, persiapan yang dilakukan meliputi koordinasi dengan berbagai pihak, pembentukan tim vaksinasi, serta pendataan tenaga kesehatan yang akan divaksin.

"Untuk vaksinasi, hasil rapat 1 Januari kemarin diajukan pekan kedua, jadinya 14 Januari, kan awalnya pekan ketiga. Tentang pendataan sasaran, kami berproses dan sudah di-cut off kemarin pukul 23.59 WIB," kata Siti kepada wartawan, Senin (4/1).

Pendataan dilakukan sejak beberapa hari lalu menggunakan basis data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tenaga kesehatan yang terdata akan menerima pesan singkat (SMS) blast dari pemerintah pusat. Kemudian, penerima SMS diminta merespons dengan memilih faskes dan jam pelayanan. Waktu membalas SMS sudah ditutup pada Ahad (3/1) pukul 23.59 WIB.

Namun, Siti mengakui belum mengetahui berapa jumlah tenaga kesehatan yang membalas SMS tersebut. Sebab, data penyaluran vaksin Covid-19 menggunakan sistem Satu Data Indonesia (SDI).

"Faskesnya sudah kami sediakan ada 33. Tapi sistem yang dimainkan oleh pemerintah ini memang satu data, tersentral. Hari itu kami masukkan, hari itu langsung masuk di pusat," ujarnya.

Baca Juga

Dinkes juga melakukan koordinasi dengan pengelola rumah sakit, puskesmas, dan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Solo, dan Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) cabang Solo. DKK juga berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan karena harus masuk dalam Primary Care BPJS Kesehatan.

Meski pelaksanaan vaksinasi sudah dekat, DKK mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebab, proses pendistribuan vaksin masih panjang. DKK juga membatasi pelayanan vaksinasi di setiap fasilitas kesehatan. DKK meminta setiap faskes membentuk tim vaksinasi. Teknis pelaksanaan vaksinasi, dalam sehari dibagi menjadi empat sesi, dimana satu sesi dibatasi 15-20 orang.

"Satu hari kisaran satu faskes itu bisa 30-60 untuk satu tim. Mungkin Rumah Sakit Moewardi bisa beberapa tim karena tenaga kesehatannya juga sudah banyak," ucap Siti.

Vaksinasi Covid-19 dilaksanakan beberapa tahap. Pada tahap pertama, khusus untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19. Untuk mendapatkan kekebalan komunitas, sekitar 70-80 persen jumlah penduduk harus tervaksinasi. "Kalau itu sudah tervaksinasi, Insya Allah kekebalan komunitas itu sudah terbentuk. Itu akan dilaksanakan secara bertahap," ungkap Siti.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memastikan tidak ada jual beli vaksin. Sesuai ketentuan pemerintah pusat, vaksin gratis diberikan kepada penduduk berusia 18-59 tahun. "Vaksinasi siap dilaksanakan tanggal 14 di puskesmas dan rumah sakit umum daerah," ujar Wali Kota.

Saat ditanya terkait kemungkinan adanya warga yang menolak untuk divaksin, menurut Wali Kota hal itu hak asasi masing-masing. Namun, DKK tetap mengacu pada aturan yang dibuat pemerintah pusat. "Ya tidak apa-apa. Wong menolak tidak mau divaksin kok. Berarti saya anggap sudah mampu membuat kekebalan tubuh sendiri. Kalau saya, dibikin enteng saja. Solusi lain, yang penting pemerintah sudah menyiapkan. Kalau tidak mau divaksin ya sudah," ujarnya.

 
Berita Terpopuler