Ada Animator Indonesia di Balik Film Soul
Film Soul sudah tayang di Disney+ sejak 25 Desember.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinema animasi Soul besutan Disney-Pixar sudah tayang di Disney+ Hotstar mulai 25 Desember 2020. Disney membagikan lima fakta menarik dari film filosofis tentang kehidupan tersebut.
1. Terinspirasi raspberry
Sutradara Pete Docter menyantap sebutir buah raspberry saat dirinya masih belia. Suatu ketika, dia pergi bersepeda, kemudian berhenti di suatu tempat dan memetik raspberry lezat lalu menyantapnya.
Dia tidak mengingat semua waktu dalam hidupnya, tapi entah mengapa momen raspberry sangat terkenang. Docter kemudian terpikir untuk membuat film yang memperluas gagasan tentang apa yang ditawarkan kehidupan untuk manusia.
2. Ada animator Indonesia
Soul melibatkan seniman dari seluruh dunia, salah satunya animator Indonesia bernama Paulie Alam. Dia bergabung di Pixar pada 2017 dan telah tergabung di sejumlah film Disney-Pixar seperti Coco, Onward, dan Toy Story.
3. Dua dunia berbeda
Gambaran kontras kehidupan kota besar dan alam kosmik menjadi dua bagian yang sama-sama memukau secara visual. Ada kehidupan nyata kota besar di New York, Amerika Serikat, namun ada juga The Great Before, tempat jiwa sebelum jadi manusia.
Aspek visual itu sebagian terinspirasi oleh karya seni dari seniman Inggris dan kartunis satir Ronald Searle, juga dari animasi klasik Disney 101 Dalmatians. Nuansa itu terlihat pada bentuk bangunan, furnitur, bahkan pakaian karakter.
4. Balutan musik orisinal
Dua dunia yang dihadirkan dalam film membutuhkan gaya musik yang juga berbeda. Musisi global ternama Jon Batiste menghadirkan komposisi dan aransemen musik jaz asli untuk sang tokoh utama Joe Gardner yang berprofesi sebagai musisi.
Musisi Trent Reznor dan Atticus Ross dari Nine Inch Nails, menciptakan musik orisinal antara dunia nyata dan dunia soul. Para animator menyesuaikan musik yang ada dengan detail cara Joe bermain, hingga tarikan napas yang dia ambil.
5. Teknologi baru
Visualisasi unik karakter The Counselors di The Great Before, dibuat menggunakan teknologi baru. Pengawas karakter Michael Comet dan timnya membuat para karakter itu seperti animasi dua dimensi yang diterapkan dalam ruang tiga dimensi.