Fed Perpanjang Program Kredit Main Street Hingga Awal 2021

Program Main Street Lending ditargetkan untuk bisnis kecil dan menengah.

AP Photo/Andrew Harnik
The Federal Reserve
Rep: Adinda Pryanka Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Federal Reserve (The Fed) memperpanjang tanggal berakhirnya program Main Street Lending (pinjaman sebagai jalan utama) selama delapan hari. Semula, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebutkan, program ini direncanakan berakhir 31 Desember, namun kemudian diubah ke 8 Januari.

Kebijakan ini diambil untuk memberikan waktu dalam memproses banyaknya aplikasi yang terjadi sejak pemerintahan Donald Trump berencana menghentikan fasilitas kredit darurat dan beberapa fasilitas lain yang diinisiasi bank sentral.

Program Main Street Lending ditargetkan untuk bisnis kecil dan menengah yang membutuhkan kredit agar dapat melalui resesi yang dipicu oleh pandemi Covid-19. Kebijakan perpanjangan waktu program disampaikan The Fed dalam sebuah pernyataan, Selasa (29/12).

Bank sentral menyebutkan, perpanjangan waktu ini telah disetujui oleh Mnuchin. Kebijakan ini akan memberikan waktu kepada bank sentral untuk memproses dan mendanai pinjaman yang diajukan ke platform pemberi pinjaman pada atau sebelum 14 Desember.

Program ini terbukti menjadi salah satu yang menantang bagi The Fed untuk memulai program daruratnya dalam mendukung perekonomian dan pasar kredit pada awal tahun. Pasalnya, Main Street Lending menetapkan The Fed sebagai kreditor untuk bisnis sehari-hari. Hal ini bertentangan dengan peran tradisionalnya sebagai penyangga pasar keuangan dan pemberi pinjaman terakhir kepada bank maupun perusahaan Wall Street.

 

Dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi yang hampir tidak ada di bulan-bulan awal, Fed mengubah konsep program beberapa kali. Mulai dari menurunkan jumlah pinjaman minimum menjadi 100 ribu dolar AS dan membuka pintu bagi kelompok nirlaba (nonprofit). Dalam lima bulan pertama, Main Street Lending tercatat hanya menghasilkan pinjaman 5 miliar dolar AS, dari target awal 600 miliar dolar AS.

Tapi, sejak Mnuchin mengumumkan rencana penghentian program, volume pengajuan pinjaman melonjak. Per 23 Desember, terdapat pinjaman sebesar 14,59 miliar dolar AS untuk fasilitas ini, hampir tiga kali lipat dibandingkan empat pekan sebelumnya.

Kenaikan permintaan bertepatan dengan perlambatan ekonomi setelah rebound awal dari akhir musim semi hingga musim panas.

Lonjakan kasus virus corona di Amerika sekali lagi membebani pengeluaran konsumen dan memaksa penutupan dunia usaha yang baru saja dibuka kembali. Saat ini, sejumlah ekonom memperkirakan, lapangan kerja akan turun pada Desember. Padahal, periode Mei hingga November, jumlahnya sudah naik dan mampu menutupi lebih dari 11 juta pekerjaan yang hilang pada Maret dan Apriil.

 

Keputusan Mnuchin untuk menutup program The Fed diserang oleh Demokrat yang menilainya telah menghalangi kemampuan Presiden terpilih Joe Biden untuk mendukung pemulihan ekonomi. Mnuchin menegaskan, dirinya hanya mengikuti hukum yang mengatur program pada musim semi lalu.

 
Berita Terpopuler