DPR: Kebijakan Pemerintah Tepat Tutup Pintu Masuk WNA

Wakil Ketua DPR menilai kebijakan pemerintah tepat tutup pintu masuk WNA

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin
Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menilai, pemerintah sudah tepat mengambil kebijakan menutup pintu masuk Warga Negara Asing (WNA) masuk ke Indonesia sejak 1 hingga 14 Januari 2021 terkait munculnya varian baru Covid-19 dengan label nama VUI-202012/01.

Baca Juga

"Pemerintah sudah mengambil langkah tepat dan cepat, kita dukung keputusan ini agar rantai penyebaran varian baru Covid-19 dapat diputus," kata Azis dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (29/12).

Hal itu dikatakannya terkait langkah sigap pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang menutup pintu masuk WNA ke Indonesia di mulai tanggal 1 Januari hingga 14 Januari 2021. Keputusan itu diambil pada rapat kabinet terbatas tanggal 28 Desember 2020. Azis menilai, terkait mutasi varian baru Covid-19, langkah yang diambil pemerintah sudah mengikuti standar sesuai dengan data dan fakta yang menunjukkan keganasan varian tersebut.

Menurutnya, varian tersebut sangat ganas, menyebar sangat cepat dan menyerang "receptor binding domain" (RBD) sehingga DPR mendesak agar pemerintah aktif melakukan "contact tracing" terhadap WNA maupun WNI yang baru-baru ini memasuki Indonesia dari luar negeri, khususnya dari Inggris dan Eropa.

 

Selain itu, ia meminta masyarakat untuk serius menjalankan protokol kesehatan (prokes) untuk mengatasi munculnya varian baru Covid-19 dengan label nama VUI-202012/01 di Inggris dan sudah mulai menyebar ke berbagai negara. Dia menilai ancaman varian baru tersebut adalah nyata serta menghimbau masyarakat untuk serius menjalankan protokol kesehatan.

“Ancaman varian baru Covid-19 yang semula ditemukan di Inggris adalah nyata. Saya memohon agar masyarakat dapat menanggapi hal ini dengan serius dan bersungguh-sungguh dalam penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

Azis menghimbau masyarakat agar tidak panik dan memantau informasi pengumuman dari pemerintah secara berkelanjutan sehingga pemerintah perlu ekstra bekerja keras dalam menekan penyebaran Covid-19 menjelang akhir tahun 2020. Politikus Partai Golkar itu juga minta masyarakat agar cukup merayakan malam tahun baru dari rumah masing-masing dan menjalankan protokol kesehatan.

"DPR mendesak aparat untuk tegas dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan, baik pada pelaku usaha maupun individu masyarakat. Aparat juga agar memberi contoh yang benar terhadap protokol 3M," katanya.

 

 

 
Berita Terpopuler