Restrukturisasi Polis Jiwasraya Dinilai Win-Win Solutions

Opsi restrukturisasi polis Jiwasraya sudah berada pada jalur yang tepat.

Antara/Galih Pradipta
ilustrasi:asuransi jiwa - Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Falianty mengatakan skema restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan jalan terbaik dalam upaya penyelamatan Jiwasraya. Telisa menilai opsi restrukturisasi polis yang ditawarkan manajemen baru Jiwasraya sudah berada pada jalur yang tepat. 

Baca Juga

"Kalau misalnya saya sebagai nasabah, memang dengan skema itu akan turun nilainya tapi daripada uang saya hilang semua, ya saya akan terima," ujar Telisa saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (29/12).

Telisa berkaca pada kasus nasabah First Travel yang berada dalam kondisi lebih parah. Untuk sektor asuransi ini, dia katakan, pemerintah bersama para ahli sudah berusaha yang terbaik agar nasabah bisa kembali mendapatkan dananya. 

"Ini sudah yang terbaik, win-win solutions yang sudah dipikirkan pemerintah dan para ahli. Ini sudah jalan tengah yang harus disyukuri, dengan kondisi anggaran yg terbatas di tengah kondisi pandemi juga, pemerintah sudah berusaha yang terbaik," ucap Telisa.

 

 

Chief Economist Danareksa Sekuritas itu mengatakan opsi restrukturisasi jelas lebih baik ketimbang likuidasi yang memerlukan biaya yang besar. Telisa berharap kasus Jiwasraya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, mulai dari OJK, manajemen Jiwasraya, dan juga para nasabah.

"Ke depan nasabah harus lebih hati-hati lagi dalam menaruh dana. Nasabah juga mendorong adanya perbaikan dari sisi regulator maupun manajemen di Jiwasraya," ungkap Telisa.

Telisa berharap manajemen baru Jiwasraya bisa menjalankan tugasnya dengan amanah dan profesional sehingga upaya penyelamatan bisa berjalan baik, bahkan mendorong Jiwasraya semakin berkembang ke depan.

 
Berita Terpopuler