Maaf Benjamin & Israel, Indonesia Masih Cinta Palestina (1)

Indonesia termasuk negara yang ikut terseret isu normalisasi hubungan dengan Israel

Aljazirah
Fakta di balik normalisasi Maroko dan Israel.
Rep: Kamran Dikarma/Teguh Firmansyah Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Politik global sedang diramaikan isu normalisasi sejumlah negara mayoritas penduduk Muslim dengan Israel. Indonesia termasuk negara yang ikut terseret isu normalisasi hubungan dengan Israel itu.

Baca Juga

Pada pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan normalisasi Israel dengan negara-negara Arab dan Muslim akan diumumkan lebih cepat.

Pernyataan Netanyahu ini keluar di tengah spekulasi Indonesia dan/atau Oman yang mungkin akan menormalisasi hubungan dengan Israel. 

“Akan ada lebih banyak negara dan mungkin (normalisasi terjadi) lebih cepat dari yang diharapkan orang,” kata Netanyahu, dilansir di The Jerusalem Post.

Dia berbicara selang sehari setelah delegasi Israel kembali dari Rabat, Maroko. Hubungan antara Israel dan Maroko kembali terjalin setelah absen selama 20 tahun.

Yang sangat jelas menyebut nama Indonesia adalah Menteri Intelijen Israel Eli Cohen. Ia mengatakan tentang kemungkinan kesepakatan dengan Indonesia, Oman, Mauritania, Niger, dan Arab Saudi. 

Ada negara Asia lain yang tidak disebutkan, beberapa orang menganggap negara itu Pakistan.

Sumber diplomatik mengatakan kepada The Jerusalem Post, Indonesia dan Oman adalah negara yang paling mungkin menjalin hubungan dengan Israel. 

BACA JUGA: Maaf Benjamin & Israel, Indonesia Masih Cinta Palestina (3)

 

Dia mencatat pekerjaan atas nama normalisasi dengan kedua negara itu berada pada tahap yang lebih maju daripada dengan negara lain.

Oman memiliki hubungan tingkat rendah dengan Israel dari 1994-2000. Sementara Indonesia tidak pernah memiliki hubungan dengan Israel, tetapi memiliki hubungan rahasia, kontak perdagangan tingkat rendah, dan hubungan antara para pemimpin negara.

Indonesia memiliki hubungan pertahanan informal sejak 1970-an. Para pemimpin Indonesia selama beberapa dekade memandang Israel sebagai mitra dagang potensial, tetapi tidak mengambil langkah lebih.

Beberapa pejabat Israel juga pernah mengunjungi Indonesia. Misal, mantan perdana menteri Israel Yitzhak Rabin pernah mengunjungi Indonesia pada 1993.

(BERSAMBUNG)

 
Berita Terpopuler